"Kita punya tim voli yang berprestasi, maka kami ingin memperkenalkan perusahaan energi ini melalui yang dekat dengan mereka, salah satunya lewat olah raga," kata Ketua Umum Tim Voli Putri Jakarta Elektrik PLN I Made Suprateka di Jakarta, Selasa.
Made Suprateka yang juga menjadi Kepala Satuan Komunikasi Korporat PLN berupaya menciptakan hubungan yang baik kepada pelanggan PLN melalui ajang yang mudah dipahami masyarakat, salah satunya bola voli.
Proyek dari pemerintah sebesar 35 ribu MW menurutnya banyak membutuhkan bantuan serta perhatian dari berbagai masyarakat, untuk itu apabila memiliki ikon yang diidolakan maka dapat membuat pekerjaan PLN mudah untuk diinformasikan kepada pelanggan.
Tim voli putri Jakarta Elektrik PLN sendiri menargetkan sebagai juara pertama dalam gelar kejuaraan Proliga musim 2018.
"Tim handal sudah kami siapkan, dengan pelatih terbaik pula yang kami miliki. Maka sebagai juara bertahan kami optimis dapat meraih hasil yang baik lagi pada Proliga 2018," kata Ketua Umum Tim Voli Putri Jakarta Elektrik PLN.
Tim ini memiliki Ketua Program Pembinaan Tian Mei dan Pelatih Kepala Hu Hiadong. Sebanyak 15 pemain lokal dan dua pemain asing asal Tiongkok sudah dipersiapkan.
Indah Gunarti Indayani didapuk sebagai kapten tim. Tantangan terbesar bagi Elektrik PLN adalah menunjukkan permainan terbaik untuk mempertahankan reputasi juara bertahan.
Sementara itu, Tim putra Jakarta Elektrik PLN batal turun di kompetisi bola voli tertinggi di Indonesia yaitu Proliga 2018 yang bakal bergulir 19 Januari-15 April karena persiapan yang dilakukan dinilai belum maksimal dan proses pembinaan baru berjalan.
Kepastian mundurnya tim putra juara Proliga 2015 ini disampaikan juga oleh I Made Suprateka. Dengan demikian, total tim putra yang bakal bersaing di kompetisi paling bergengsi ini tinggal lima tim.
Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018