Hal itu karena harga AC inverter semakin terjangkau, hemat listrik, dan ramah lingkungan.
Kepala Pemasaran AC Residensial PT LG Electronics Indonesia (LGEIN) Arief Sasono Adji, di Jakarta, Kamis, mengatakan kini semakin banyak pemain AC dengan teknologi inverter masuk ke pasar domestik, termasuk LGEIN yang akan fokus hanya menjual AC inverter.
"Persaingan (AC inverter) akan semakin ketat pada tahun ini," ujarnya.
Sejumlah perusahaan yang kini menjadi pemain utama AC inverter di dalam negeri adalah LG, Daikin, Panasonic, Sharp, dan Samsung.
Arief mengatakan AC dengan teknologi inverter diminati konsumen yang tinggal di kota-kota besar, termasuk mereka yang tinggal di apartemen.
Tahun lalu, lanjut dia, pertumbuhan penjualan AC inverter secara nasional mencapai 115 persen dari 45 ribu unit tahun lalu menjadi 97 ribu unit atau memiliki ceruk pasar sebesar 7,3 persen dari pasar AC yang mencapai sekira 1,3 juta unit.
"Tahun ini pasar AC inverter masih akan tumbuh," ujarnya.
Arief memperkirakan pasar AC inverter bisa mencapai 10-15 persen dari total pasar nasional yang mencapai sekitar 1,5 juta unit tahun 2018.
"LG menargetkan tahun ini menguasai 67-70 persen pasar AC inverter di Indonesia, dari tahun lalu sebesar 58,8 persen," katanya.
Untuk itu LGEIN memperkuat jajaran produk AC inverternya dengan Dual Cool Series, dengan harga yang bersaing mulai dengan harga Rp3,0 juta/unit (1/2PK) sampai Rp5,5 juta/unit (2PK).
Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018