Lebak (ANTARA News) - Padat karya di Kabupaten Lebak,Banten, melalui alokasi dana desa (ADD) tahun 2018 menyerap 13.800 tenaga kerja sehingga menyumbangkan pendapatan ekonomi masyarakat setempat.Kami berharap dengan kenaikkan ADD Lebak menjadi daerah maju dan tidak tertinggal lagi."
"Jika dikalkulasikan dari 340 desa yang ada dan menyerap 40 tenaga kerja per desa maka total sebanyak 13.800 orang," kata Kepala Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kabupaten Lebak Rusito di Lebak,Sabtu.
Pemerintah pada 2018 akan menaikkan ADD sehingga meningkatkan porsi pembangunan desa yang lebih banyak guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Penyerapan padat karya itu sesuai dengan petunjuk operasional pemenuhan fisik (POPF) dana desa yang ditandatangani Bupati Iti Octavia.
Pemerintah daerah juga memiliki kebijakan program "Lebak Sejahtera" sehingga sinergis penggunaan ADD bisa menyerap tenaga lokal.
Selama ini, jumlah desa yang masuk kategori tertinggal sebanyak 112 desa dan dipastikan ADD naik maka akan lepas dari ketertinggalannya.
Kenaikkan ADD itu tentu akan berdampak terhadap peningkatan penyerapan lapangan pekerjaan.
Diperkirakan tenaga kerja mencapai 40 orang per desa dengan upah sebesar Rp80 ribu per hari.
Para tenaga kerja itu nanti mengerjakan pembangunan desa diantaranya jalan antarlingkungan, turab penahan longsor, sarana MCK dan sanitasi, jembatan dan sarana fisik lainnya.
"Kami yakin peningkatan padat karya itu dapat memutus mata rantai kemiskinan dan pengangguran," katanya menjelaskan.
Menurut Rusito, pembangunan infrastuktur desa yang didanai ADD itu diprioritaskan sesuai dengan musyawarah rencana pembangunan desa (Musrenbangdes).
Selama ini program padat karya berjalan dengan baik dan belum ditemukan permasalahan di lapangan.
Pengawasan begitu ketat dilakukan Tim Pendamping (TP) desa juga masyarakat.
Pihaknya juga akan melakukan tindakan tegas jika pekerjaan padat karya itu asal-asalan dan tidak memiliki kualitas.
Mereka para pekerja padat karya memberdayakan masyarakat desa sehingga dapat mendorong pendapatan ekonomi.
Disamping itu tujuan padat karya guna menumbuhkan kesetiakawanan dan budaya gotong royong.
"Saya yakin program padat karya dapat menikatkan kesejahteraan masyarakat," katanya.
Ia mengatakan, pengalokasian dana desa tersebar di 340 desa di 28 kecamatan dan mereka masing-masing menerima bantuan bervariasi antara Rp1,2 miliar sampai Rp1,4 miliar.
Namun, diperkirakan tahun ini ADD bisa di atas Rp1,5 miliar per desa.
Pengalokasian kenaikkan ADD itu sehingga lebih optimal dalam merealisasikan pembangunan infrastuktur guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah, termasuk penambahan padat karya.
"Kami berharap dengan kenaikkan ADD Lebak menjadi daerah maju dan tidak tertinggal lagi," katanya.
Kepala Desa Bojong Cau Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak Yanto mengatakan semua pekerjaan yang didanai ADD melibatkan padat karya sehingga menyumbangkan kesejahteraan masyarakat setempat.
"Kami menyerap tenaga padat karya sebanyak 40 orang dengan penghasilan Rp80 ribu per hari," ujarnya.
Pewarta: Mansyur
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018