"Api padam setelah curah hujan tinggi melanda daerah itu pada Sabtu (20/1) malam. Namun pada Minggu (21/1) pagi sejumlah titik api masih ada dan satuan tugas BPBD setempat telah memadamkan api tersebut," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Agam, Wahyu Bestari di Lubukbasung, Minggu.
Curah hujan cukup tinggi yang melanda daerah itu beberapa jam sangat membantu pemadaman api di lahan perkebunan kelapa sawit, karena titik api yang tinggal ada sekitar 10 persen.
Sebelumnya tim gabungan yang berasal dari Satgas BPBD, Satpol PP- Damkar, Dinas Sosial, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resort Agam, Dandim 0304 Agam, Polsek Tanjungmutiara, Satgas PT Mutiara Agam dan lainnya kesulitan untuk memadamkan api karena lokasi merupakan lahan gambut, sehingga api kembali hidup setelah dipadamkan.
Selain lahan gambut, mobil pemadaman milik Satpol PP Damkar Agam juga sulit masuk ke lokasi akibat jalan tidak ada.
Lalu di lokasi perkebunan tidak ada sumber air memadai yang digunakan untuk memadamkan api.
"Pemadaman itu hanya bisa dilakukan dengan mesin pompa air, alat pemukul api dan bantuan peralatan pemadaman dari BPBD Sumbar," ujarnya.
Ia menambahkan kebakaran lahan perkebunan kelapa sawit ini terjadi pada Selasa (16/1) sekitar pukul 13:00 WIB.
Satu jam setelah kebakaran, tim gabungan turun ke lokasi untuk memadamkan api.
"Sekitar ratusan pohon kelapa sawit milik Andan (53) yang terbakar di lahan seluas 15 hektare," katanya.
Agar kebakaran itu tidak terulang lagi, dia mengimbau warga untuk tidak membakar di lahan perkebunan dan jangan membuang puntung rokok sembarangan tempat.
Pemilik lahan kelapa sawit, Andan (53) mengucapkan terimakasih atas bantuan tim gabungan dari Pemkab Agam yang telah memadamkan api di lahannya.
"Atas bantuan tim gabungan dari Pemkab Agam, api sudah bisa dipadamkan," lanjutnya.
Pewarta: Agung Pambudi P
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018