"Teman-teman FPRB (forum pengurangan resiko bencana) sudah memantau kejadian akibat hujan kemarin, dan memang banyak kejadian pohon tumbang," kata Manajer Pusat Pengendalian Operasional (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul Aka Luk Luk di Bantul, Senin.
Berdasarkan data laporan kejadian yang masuk ke Pusdalops BPBD Bantul, hujan deras pada Sabtu (20/1) mengakibatkan pohon tumbang di 54 titik, sementara pada Minggu (21/1) pohon tumbang dilaporkan di delapan titik.
Kejadian pohon tumbang tersebut belum termasuk laporan kejadian yang dihimpun atau didata pada Senin (22/1) yang memang sesuai prediksi BMKG bahwa hujan dengan intensitas sedang lebat akan berakhir pada hari ini.
"Akibat pohon tumbang di puluhan titik itu membuat 17 rumah warga rusak ringan bagian atapnya karena tertimpa pohon, kemudian jaringan listrik, rata-rata yang terdampak jaringan listrik PLN (Perusahaan Listrik Negara)," katanya.
Selain merusak belasan rumah dan jaringan listrik PLN, kata dia, hujan yang disertai angin kencang tersebut mengakibatkan dua warga mengalami luka-luka karena tertimpa pohon saat melintas di sekitar pohon tumbang.
"Ada dua korban luka-luka karena saat itu sedang mengendarai sepeda motor namun tertimpa pohon, seorang luka sedang karena mengalami patah kaki, sedangkan yang satu luka ringan mengalami lecet-lecet," katanya.
Menurut dia, kejadian pohon tumbang tersebut menyebar di 13 kecamatan dari total 17 kecamatan se-Bantul, yang diantaranya di wilayah Jetis, Bambanglipuro, Bantul, Sanden dan Sedayu serta beberapa kecamatan lainnya.
Selain pohon tumbang, kata dia, hujan deras tersebut juga mengakibatkan kejadian tanah longsor di dua titik, yaitu tanah longsor di wilayah Sukorame, Munthuk Dlingo yang menimpa sebuah rumah dan longsor di bantaran sungai wilayah Kasihan.
"Untuk yang di longsor di Kasihan itu sebenarnya sudah terlihat saat hujan 28 November 2017, namun sekarang kena lagi, ada satu rumah dan mushola yang terdampak tanah longsor karena tergerus arus sungai," katanya.
Pewarta: H. Sidik
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018