Jakarta (ANTARA News) - Asosiasi Produsen Biofuels Indonesia (Aprobi) memperkirakan penyerapan biodiesel nasional tahun ini mencapai 3,5 juta kiloliter atau meningkat dari 2017....penyerapan biodisel dalam negeri baik untuk PSO maupun non PSO bisa mencapai hampir 6 juta kiloliter."
Ketua Harian Aprobi, Paulus Tjakrawan di Jakarta, Senin mengatakan, hingga November 2017 penyerapan biodiesel mencapai 3,13 juta kiloliter sementara serapan dalam negeri sebesar 2,35 juta kiloliter atau 90 persen dari total serapan, dan untuk ekspor sebesar 179.000 kiloliter.
"Meningkatnya produksi tahun ini bisa dipicu oleh penggunaan biodiesel oleh transportasi kereta api. Bila kereta api menggunakan biodiesel tahun ini bisa menyerap sekitar 400.000-500.000 kiloliter," katanya.
Selain kereta api, lanjutnya, pihaknya mendorong penyerapan biodisel untuk sektor pertambangan, alat utama sistem pertahanan (alutsista) dan alat-alat berat.
Sementara penggunaan biodisel untuk avtur atau bahan bakar pesawat terbang masih harus menunggu peraturan dari Kementerian Perhubungan.
"Kalau semuanya jalan maka penyerapan biodisel dalam negeri baik untuk PSO maupun non PSO bisa mencapai hampir 6 juta kiloliter," katanya.
Paulus mengatakan, meskipun serapan biodiesel di dalam negeri diperkirakan meningkat, namun tahun ini diperkirakan tidak akan ada ekspor biodiesel.
Hal tambahnya, dikarenakan adanya tuduhan dumping biodiesel oleh Uni Eropa dan Amerika, padahal, Indonesia bisa mengekspor biodiesel sebesar 1,7 juta kiloliter ke Uni Eropa dan sebesar 400.000 kiloliter ke Amerika.
Paulus mengatakan terdapat 22 perusahaan biodiesel di Indonesia di mana kapasitas produksinya Indonesia bisa mencapai 12 juta kiloliter per tahun.
"Kapasitas produksi yang besar ini memang awalnya ditujukan untuk ekspor," kata Paulus.
Menurut dia, untuk meningkatkan ekspor biodiesel ini, Indonesia pun tengah berunding dengan China, karena negera tersebut merupakan negara potensial di mana penggunaan biodieselnya tinggi, mencapai 9 juta kiloliter dari Indonesia.
Namun, tambahnya, sampai saat ini pemerintah Indonesia dan China tengah mendiskusikan penetapan harga biodiesel tersebut.
"China meminta harga ditetapkan `fixed` untuk jangka waktu 10 tahun, kita yang masih keberatan soal itu," katanya.
Sementara itu terkait tuduhan dumping dan subsidi yang dilancarkan AS terhadap produk biodisel Indonesia,, Ketua Umum Aprobi, MP Tumanggor menyatakan, volume ekspor biodiesel Indonesia ke Amerika sebenarnya masih tergolong kecil, namun, dikhawatirkan langkah tersebut akan diikuti oleh negara lainnya.
Meski begitu, dia menyatakan Indonesia tengah berupaya untuk mengatasi permasalahan ini. Terdapat beberapa upaya yang dilakukan seperti melakukan perundingan antar negara, melakukan kampanye positif tentang sawit Indonesia, hingga mengajukan permasalahan ini ke World Trade Organization (WTO).
Pewarta: Subagyo
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018