Kedua belah pihak diharapkan saling bertukar pengetahuan dan personil, sekaligus berbagi informasi dan teknologi.
AWF akan mengundang ahli dan peneliti China untuk mengunjungi kebun binatang Afrika, bertukar pengalaman dengan pengelola kebun binatang dan perlindungan hewan.
Sementara AWF akan belajar dari China di bidang-bidang seperti pembiakan hewan dan pencegahan penyakit.
"Benua Afrika dianugerahi dengan spesies yang melimpah, Kami ingin memperkenalkan ukuran perlindungan hewan di China dan juga berbagi teknologi dengan mereka," kata Li Xiaoguang, direktur Kebun Binatang Beijing.
"Kami melihat ini sebagai bagian dari kemitraan berkelanjutan antara China dan Afrika," kata Kaddu Sebunya, Presiden AWF.
Sebunya memuji China atas pelarangan semua pemrosesan dan perdagangan gading, dan menambahkan bahwa selain kerjasama ekonomi, kerja sama perlindungan hewan harus diperkuat di antara kedua belah pihak.
Didirikan pada tahun 1906, Kebun Binatang Beijing adalah salah satu kebun binatang kota terbesar di China, yang kedatangan sekitar 8 juta kunjungan setiap tahunnya. Demikian dilansir Kantor Berita Xinhua.
Penerjemah: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018