"Saya mau usul soal pemberantasan terorisme. Kemarin, saya ajak di India, apakah dia setuju, jawabnya `excellent`," kata Ryamizard di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Senin.
Mantan Kepala Staf Angkatan Darat itu menjelaskan bahwa Indonesia dan AS memiliki pandangan yang sama terkait terorisme, yang merupakan kejahatan kemanusiaan dan musuh dunia.
"Musuh kita satu, ya teroris itu. Dengan banyak mata, kita bisa pastikan di mana tempat mereka," ujar Menhan.
Menurut dia, masalah alat utama sistem pertahanan (alutsista) juga bakal dibahas dalam lawatan Menhan AS ke Asia Tenggara itu.
Pembelian pesawat Hercules baru dari AS, diakui Menhan Ryamizard menjadi salah satu rencana yang masih dipertimbangkan.
"Mungkin Hercules yang baru itu ya, karena alutsista terbaru itu perlu kita beli, walaupun enggak banyak-banyak," terang Menhan.
Ia mengakui saat ini banyak pesawat angkut yang dimiliki TNI AU sudah berumur, sehingga perlu diganti dengan yang baru.
Namun, menurut dia, rencana pembelian Hercules baru tersebut, perlu terlebih dahulu didiskusikan dengan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
"Itu saya bicara dulu dengan Panglima. Kami hitung-hitung dulu dana," ujar dia.
Menhan AS James Mattis berkunjung ke Indonesia selama tiga hari pada 22-24 Januari 2018.
Selain Menhan Ryamizard, James Mattis juga akan bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto serta Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Pewarta: Agita Tarigan
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018