Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah menyiapkan dana sebesar Rp3,24 triliun untuk pembiayaan ultra mikro (UMi) sepanjang 2018 dengan target penerima dana lebih dari 800.000 debitur.Kami berharap mereka bisa menjadi lebih mandiri dan dengan dana ini bisa memberdayakan masyarakat pada tingkat paling bawah."
"Dana Rp3,24 triliun merupakan total dari alokasi dana 2018 sebesar Rp2,5 triliun ditambah sisa alokasi tahun anggaran 2017 Rp747 miliar," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI di Jakarta, Selasa.
Realisasi pembiayaan UMi sendiri pada 2017 mencapai Rp743 miliar untuk 307.000 debitur dengan tingkat pinjaman bervariasi dari Rp1 juta hingga Rp10 juta per debitur.
Pada pertengahan Agustus 2017, Pemerintah meluncurkan proyek percontohan pembiayaan kepada pelaku usaha sektor mikro yang tidak memiliki akses kredit dari perbankan atau segmen ultramikro, dengan sasaran 44 juta pelaku usaha di seluruh Indonesia.
Dalam proyek percontohan tersebut, Kemenkeu bekerja sama dengan Kementerian Sosial, Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Pembiayaan ultramikro ini menyasar pengusaha segmen mikro yang membutuhkan pembiayaan di bawah Rp10 juta. Dengan begitu plafon maksimal pembiayaan ultramikro ini tidak dapat melebihi Rp10 juta.
Pelaku usaha mikro dengan segmen pembiayaan sampai Rp10 juta masih banyak yang belum tersentuh oleh perbankan. Di berbagai daerah, pelaku usaha segmen tersebut akhirnya banyak yang terjebak dengan pembiayaan oleh rentenir. Maka dari itu, tingkat keuangan inklusif juga diharapkan turut meningkat.
Pusat Investasi Pemerintah (PIP) selaku pelaksana pembiayaan UMi sendiri menyebutkan proyek percontohan tersebut diterapkan di 19 kabupaten/kota. Penyaluran pembiayaan disalurkan melalui tiga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakni PT Pegadaian, PT Bahana Ventura, PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dengan tingkat bunga di kisaran 2-4 persen.
Sri Mulyani mengatakan, dengan anggaran yang disiapkan oleh pemerintah saat ini, dapat dioptimalkan untuk membantu pelaku usaha mikro terutama yang berada di lapisan terbawah.
"Kami berharap mereka bisa menjadi lebih mandiri dan dengan dana ini bisa memberdayakan masyarakat pada tingkat paling bawah," ujar Sri Mulyani.
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018