• Beranda
  • Berita
  • Gempa besar di perairan Alaska dikhawatirkan sebabkan tsunami

Gempa besar di perairan Alaska dikhawatirkan sebabkan tsunami

23 Januari 2018 19:59 WIB
Gempa besar di perairan Alaska dikhawatirkan sebabkan tsunami
ilustrasi Tsunami besar wilayah pesisir Iwanuma, Prefektur Miyagi, Jepang timur laut. (FOTO.ANTARA/REUTERS / Kyodo)
Anchorage (ANTARA News) - Gempa berkekuatan 7.9 pada skala Richter mengguncang Teluk Alaska pada Selasa pagi, sehingga memunculkan kekhawatiran akan tsunami di kawasan garis pantai Amerika Utara.

Sirine peringatan bencana dibunyikan di Kodiak, kota berpenduduk 6.100 orang di Pulau Kodiak, Alaska, Amerika Serikat. Kodiak adalah salah satu kawasan permukiman terdekat dengan pusat gempa tersebut.

"Ini peringatan tsunami. Ini bukan latihan. Silahkan cari tempat perlindungan, yang tinggi," kata pengumuman, yang disampaikan melalui stasiun radio setempat KMXT.

"Jika Anda tengah berada di daratan, carilah perbukitan terdekat, pergi ke tempat tinggi," demkian pengumuman tersebut.

Belum ada laporan tentang kerusakan atau korban akibat gempa itu.

Gempa itu, yang awalnya dilaporkan berkekuatan 8.2 pada skala Richter, berpusat di 250 km sebelah tenggara Chiniak, Alaska, dengan kedalaman 25 km, kata badan Survai Geologi Amerika Serikat.

"Jika Anda berada di daerah dekat pantai, segera pergi ke pedalaman yang lebih tinggi. Peringatan tsunami berarti bahwa sebuah tsunami dengan ketinggian ombak yang signidikan diperkirakan akan terjadi, atau bahkan sudah terjadi," kata badan Kantor Pengelola Kejadian Darurat Anchorage dalam peringatan untuk kawasan Alaska dan British Columbia.

Peringatan tsunami juga dikeluarkan bagi semua wilayah garis pantai barat Amerika Serikat.

"Berdasarkan atas data, tsunami kemungkinan akan terjadi akibat gempa ini. Tsunami ini berpeluang punya kekuatan menghancurkan di kawasan garis pantai, yang jauh dari pusat gempa," kata lembaga Pusat Peringatan Tsunami.

Sementara itu, badan meteorologi Jepang menyatakan mengawasi keadaan dengan saksama, namun hingga tidak mengeluarkan peringatan bencana, demikian Reuters.

(Uu.G005/B002)

Pewarta: LKBN Antara
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018