"Berdasarkan citra satelit, hujan lebat disertai angin kencang dan petir masih berpotensi terjadi di wilayah Jateng pada hari ini (25/1)," katanya di Cilacap, Kamis.
Kendati demikian, dia memprakirakan potensi terjadinya cuaca buruk itu pada hari Jumat (26/1) akan terkonsentrasi di Banten, Jawa Barat, Yogyakarta, dan Jawa Timur.
Sementara di wilayah Jawa Tengah, diprakirakan hanya terjadi hujan lebat terutama di daerah pegunungan tengah seperti Kabupaten Banjarnegara dan Wonosobo.
Menurut dia, potensi terjadinya cuaca buruk tersebut masih dipengaruhi oleh pusat tekanan rendah di Samudra Hindia selatan Sumatra dan Australia bagian utara, pertemuan angin di sebelah Jawa Timur hingga Nusa Tenggara Timur, serta beberapa gangguan lainnya.
"Oleh karena itu, wilayah Jawa Timur dan Yogyakarta diprakirakan akan terjadi hujan yang cukup lebat pada hari Jumat (26/1)," katanya.
Terkait dengan kondisi gelombang di perairan selatan Jawa Tengang dan Daerah Istimewa Yogyakarta, Teguh mengatakan gelombang tinggi masih berpotensi terjadi akibat pengaruh peningkatan kecepatan angin.
Akan tetapi, kata dia, tinggi gelombang yang terjadi tidak setinggi beberapa hari sebelumnya yang sempat mencapai 4 meter atau lebih.
"Tinggi gelombang diprakirakan berkisar 2,5--3 meter akibat pengaruh kecepatan angin. Apalagi sekarang sedang berlangsung musim angin timuran," katanya.
Meskipun gelombang tidak setinggi beberapa hari sebelumnya, dia mengimbau nelayan tradisional untuk tetap berhati-hati saat melaut untuk mencari ikan karena tinggi gelombang 3 meter itu berbahaya bagi kapal berukuran kecil.
Pewarta: Sumarwoto
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018