• Beranda
  • Berita
  • Tren modifikasi mobil 2018, layak dan fungsional

Tren modifikasi mobil 2018, layak dan fungsional

26 Januari 2018 16:18 WIB
Tren modifikasi mobil 2018, layak dan fungsional
Pengunjung mengamati mobil modifikasi saat pameran mobil "aftermarket" dan modifikasi di JCC, Senayan, Jakarta, Kamis (23/2/2017). Pameran yang berlangsung pada 23-25 Februari 2017 ini diikuti 50 merek "aftermarket" dan lima Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM), yakni KIA, Nissan, Datsun, Hyundai, dan Toyota. (ANTARA /M Agung Rajasa) ()
Jakarta (ANTARA News) - Kegiatan memodifikasi kendaraan di Indonesia kembali menggeliat dalam beberapa tahun belakangan. Hal itu terlihat dari aktivitas produsen aftermarket yang terlibat pada sejumlah pameran otomotif nasional serta bertumbuhnya bengkel-bengkel custom.

Pendiri Asosiasi modifikator dan aftermarket Indonesia (National Modificator & Aftermarket Association/NMAA), Andre Mulyadi, meyakini tahun 2018 industri modifikasi akan didominasi dengan tren proper atau kendaraan dikreasikan dengan mengedepankan unsur kelayakan dan fungsionalitas.

"Jadi kami sangat yakin, pada 2018 trennya modifikasi mobil-mobil yang proper, atau mobil yang menjalankan fungsinya. Bukan hanya mejeng saat kontes saja, tapi tetap bisa digunakan," kata Andre kepada wartawan saat mengumumkan keikutsertaan NMAA Indonesia pada pameran Osaka Automesse, Kamis (25/1) kemarin.

Andre mengatakan mobil yang modifikasi semestinya tidak mengurangi kenyamanan, melainkan dengan adanya penambahan fitur dan ubahan desain ikut menambah fungsi dari mobil itu.

"Kustom turbo yang bisa difungsikan. Rem-rem yang besar-besar itu fungsional, bukan cuma pajangan," katanya.

Kendati demikian, Andre menilai bahwa modifikasi ekstrim tetap diperbolehkan asalkan tetap mengedepankan fungsi utama mobil.

"Jadi kalau mobil Anda ekstrem, harus semuanya berfungsi," katanya.

Lebih lanjut, Andre mengatakan NMAA telah menggelar workshop di delapan kota besar di Indonesia guna untuk memperkenalkan sudut pandang industri dalam dunia modifikasi.

Menurutnya, modikasi harus ikut mendorong kemajuan industri aftermarket di Indonesia sehingga bisa menghasilkan produk yang berkualitas.

"Yang kami bawa dari sudut pandang industrinya, bahwa modifikasi itu harus membuat yang proper atau yang sesuai dengan fungsinya," katanya.

Untuk itulah NMAA membawa Mercedes-Benz E250 dari Ladas Garage Yogyakarta untuk tampil di Osaka Automesse 2018 Jepang, 10-12 Februari mendatang, karena mobil itu mewakili tren proper car scene berciri khas Indonesia yang mengedepankan unsur kustom yang rapi.

(Baca: NMAA bawa karya modifikator Indonesia ke Osaka Automesse 2018)

Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018