Produsen mobil Jepang itu mengatakan penarikan tersebut diperlukan guna mengganti inflator airbag produksi Takata yang diketahui memiliki potensi intrusi kelembapan yang bisa menyebabkannya pecah.
"Dalam hal inflator pecah, serpihan logam bisa menembut material bantalan kantung udara, dan kemungkinan bisa melukai orang di dalam mobil jika terjadi kecelakaan," kata perusahaan dalam sebuah pernyataan yang dikutip AFP.
Perusahaan mengatakan tidak ada korban cedera atau tewas akibat masalah itu.
Total ada 730.000 kendaraan yang dilaporkan terdampak penarikan itu, dengan beragam model yang ada sejak 2002 menurut juru bicara perusahaan Clynton Yon.
Toyota memiliki pabrik di selatan kota pelabuhan Durban, Afrika Selatan.
Kantung udara yang bermasalah, buatan perusahaan Jepang Takata, telah menyebabkan beberapa manufaktur lain menarik mobil mereka.
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018