• Beranda
  • Berita
  • Indonesia mestinya belajar dari India soal ekonomi terbuka modal asing

Indonesia mestinya belajar dari India soal ekonomi terbuka modal asing

26 Januari 2018 16:59 WIB
Indonesia mestinya belajar dari India soal ekonomi terbuka modal asing
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro. (ANTARA /Hendra Nurdiyansyah)

India yang dulu agak tertutup bahkan cenderung sosialis, sekarang jadi lebih terbuka, tidak hanya perdagangan investasi tapi juga terbuka terhadap peran swasta dalam pengelolaan ekonomi negara

Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro menilai Indonesia dapat mencontoh keterbukaan India yang membuat ekonominya tumbuh tinggi.

"Intinya kalau kita lihat contoh India, berarti kita bisa menarik pelajaran. India yang dulu agak tertutup bahkan cenderung sosialis, sekarang jadi lebih terbuka, tidak hanya perdagangan investasi tapi juga terbuka terhadap peran swasta dalam pengelolaan ekonomi negara," ujar Bambang usai menjadi pembicara kunci dalam peluncuran Indonesia Bureau of Economic Research (IBER) di Jakarta, Jumat.

India kini memang negara dengan pertumbuhan tinggi dan bersaing dengan China yang pertumbuhan ekonominya tujuh persen per tahun. Melalui keterbukaan, ekonomi India tidak hanya tumbuh stabil tapi juga relatif tinggi.

"Dari situ kita bisa lihat dampaknya tingkat pertumbuhan ekonomi yang realtif stabil tinggi. Stabil kita sudah, tapi masih kurang di tingginya. Kita harus lihat apa yang dilakukan india dan apa saja yang bisa diadopsi," kata Bambang.

Menurut Bambang, Indonesia harus mulai melihat sumber-sumber pertumbuhan lain, seperti keterlibatan swasta dalam pembiayaan infrastruktur karena pembangunan infrastruktur tidak boleh hanya mengandalkan APBN.

"Artinya kita harus lebih mendorong investasi. Sudah banyak peluangnya, tinggal memperlancar dan memperbesar investasi asing tapi sekaligus menjaga kemampuan domestik terutama perusahaan domestik," ujar Bambang.

Momentum perbaikan ekonomi harus dimanfaatkan untuk benar-benar mentransformasi ekonomi domestik, khususnya agar berorientasi nilai tambah, pengolahan, dan juga jasa modern. Ketergantungan terhadap sumber daya alam harus mulai dikurangi.

"Salah satu penghalang yaitu setiap kali kita menikmati harga komoditas. Fokus yang harusnya ke nilai tambah dan pengolahan tadi, sempat ketarik kembali ke sumber daya alam. Itu yang harus kita jaga jangan sampai sumber daya alam itu men-`distract` upaya kita membuat ekonomi menjadi lebih cepat," kata Bambang.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam tiga tahun terakhir memang berada pada kisaran lima persen. Pada 2018, pertumbuhan ekonomi ditargetkan 5,4 persen.

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018