"Atau paling lambat 2023 dari dewasa ini yang masih 76,37 persen," ujarnya di Medan, Sumut, Jumat.
Dia mengatakan itu disela acara peresmian Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) Kota Medan yang dilakukan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani. IPLT di Medan itu dikelola oleh PDAM Tirtanadi Medan.
Menurut dia pencapaian layanan sanitasi 100 persen itu untuk mewujudkan situasi dan kondisi permukiman sehat yang diinginkan dan memenuhi target "Millenium Development Goals" (MDGs). Untuk pencapaian itu sudah banyak yang dilakukan pemerimtah.
Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, misalnya, membantu Pemerintah Kota Medan untuk membangun IPLT Kota Medan pada tahun 2017.
Serta membantu Pemerintah Kabupaten Serdangbedagai untuk membangun SPAM IKK Kecamatan Sei Rampah yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya yang berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah setempat pada tahun 2016 hingga 2017.
Dia menyebutkan, IPLT Kota Medan dibangun dengan kapasitas 100 m3/hari yang ditargetkan dapat melayani 50.000 rumah yang memiliki tangki septik individual maupun komunal yang terbangun di wilayah Kota Medan.
Sedangkan SPAM IKK Kabupaten Serdangbedagai memiliki kapasitas 50 liter/detik yang dapat melayani hingga 5.000 rumah.
Basuki menegaskan, selain capaian sanitasi baru mencapai 76,37 persen, akses air minum juga mencapai 72,04 persen.
Oleh karena itu diharapkan, Pemerintah Kota Medan dan Kabupaten Serdangbedagai mampu untuk menjamin keberlanjutan infrastruktur IPLT dan SPAM IKK yang telah terbangun melalui langkah-langkah strategis.
Seperti penambahan akses baik sambungan air minum maupun pelayanan pengurasan tangki septik, perbaikan kualitas tangki septik di tingkat rumah tangga.
Serta inovasi pelayanan yang dapat mempermudah masyarakat mendapatkan akses sanitasi dan air minum.
Pewarta: Evalisa Siregar
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018