• Beranda
  • Berita
  • 150 ton bahan narkoba asal China gagal masuk ke Indonesia

150 ton bahan narkoba asal China gagal masuk ke Indonesia

29 Januari 2018 12:32 WIB
150 ton bahan narkoba asal China gagal masuk ke Indonesia
Dokumentasi petugas menunjukkan barang bukti narkotik jenis sabu-sabu dan daun katinon yang berhasil diamankan oleh petugas gabungan di Kantor Bea dan Cukai Batam, Kepulauan Riau, Rabu (10/1/2018). (ANTARA FOTO/M N Kanwa)
Kupang, NTT (ANTARA News) - Sebanyak 150 ton bahan baku narkoba asal China yang masuk melalui Dili gagal diselundupkan ke Indonesia setelah ditangkap aparat keamanan di negara Timor Leste.

"Kami mendapat informasi dari Timor Leste bahwa bahan baku pembuatan narkoba sebanyak 150 ton itu hendak dikirim ke Indonesia. Semua barang bukti itu sudah diamankan di negara itu," kata Kepala Badan Nasional Narkotika (BNN) Nusa Tenggara Timur, Muhammad Nur, dalam kegiatan sosialisasi penangulangan narkoba bagi camat dan lurah di Kupang, Senin.

Bahan baku pembuatan narkoba seberat 150 ton itu, menurut jenderal bintang satu, ini telah dikemas secara rapi dalam sembilan kontainer yang diselundupkan dari China.

Ia mengatakan, sebelum tiba di Dili, ibu kota negara Timor Timur, sebanyak 150 ton bahan baku narkoba asal China itu sempat menyingahi negara Singapura sebelum menuju Dili.

"Sembilan kontainer bahan baku narkoba itu sempat menyinggahi Singapura sebelum ditangkap di Dili," kata Nur.

Ia menambahkan, Dili hanya sebagai tempat transit bagi sembilan kontainer bahan narkoba itu sebelum masuk ke wilayah Indonesia.

"Semuanya bahan baku itu akan diedarkan di Indonesia, namun berhasil digagalkan pihak Timor Leste," kata Nur di hadapan Wakil Wali Kota Kupang, Hermanus Man, serta para camat dan lurah serta kepala Polsek dan komandan Koramil di Kota Kupang.

Menurut dia, peredaran gelap narkoba di daerah ini harus menjadi musuh bersama bagi masyarakat NTT sehingga Kupang menjadi daerah yang bebas dari peredaran gelap naarkoba. 

Pewarta: Benediktus Jahang
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018