Pernyataan menyusul pertemuan dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas itu disampaikan setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memicu kemarahan masyarakat Arab dan muslim dengan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan menangguhkan pendanaan untuk United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East (UNRWA).
"Masyarakat internasional harus memenuhi tanggung jawab mereka untuk melindungi hak-hak warga Palestina, Arab, Muslim dan Kristen di Yerusalem," kata Abdullah menurut pernyataan istana pada Senin (29/01) yang dikutip AFP.
Kerajaan Yordania pada Senin juga mendesak masyarakat internasional untuk mendukung badan PBB untuk Palestina.
Awal bulan ini, Amerika Serikat menangguhkan pemberian dana yang menurut rencana lebih dari 100 juta dolar AS untuk UNRWA. Badan bantuan yang dibentuk setelah pembentukan Israel pada 1948 yang memaksa warga Palestina keluar dari rumah mereka dan menghadapi apa yang digambarkan PBB sebagai krisis "paling buruk" dalam sejarah.(kn)
Pewarta: -
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018