dr. Melanie Yudiana Iskandar mengatakan, komposisi MPASI seharusnya mengandung karbohidrat, protein hewani dan lemak dengan kepadatan dan volume yang tepat.
“Banyak ibu yang kemudian salah kaprah bahwa pemberian MPASI setelah usia 6 bulan hanya terdiri dari buah dan sayur saja. Tidak ada kalori. Padahal buah adalah penghambat penyerapan zat besi atau zat yang sangat dibutuhkan anak pada periode emas untuk mencegah anemia dan pembentukan sinaps-sinaps otak,” kata dia dalam keterangan tertulisnya, Selasa.
“Seiring bertambahnya usia bayi, kandungan zat besi pada ASI sang ibu berkurang, ditambah lagi buah dan sayur tanpa karbohidrat, makin lama si anak ini makin kekurangan zat besi. Karenanya harus ada karbohidrat, seperti tepung beras, tepung, kentang, lalu jangan lupa tambahkan protein hewani dan lemak baik pada MPASI,” sambung Melanie.
Untuk mempersiapkan MPASI, dr. Melanie menyarankan untuk memberikan variasi. MPASI tidak harus selalu dimasak tim, tetapi setelah memasuki usia 7 bulan, bayi bisa diberikan makanan yang ditumis atau digoreng kemudian di-blender lagi sebelum diberikan pada si kecil.
"Dengan demikian, bayi tidak bosan dan tidak susah makan," kata dia.
Nutrisi yang diberikan saat periode emas, yaitu 1.000 hari pertama kehidupan akan mempengaruhi perkembangan anak di sepanjang hidupnya, dari postur tubuh hingga perkembangan kognitif anak.
"Inilah mengapa mempersiapkan makanan pendamping ASI yang baik dengan nutrisi yang tepat sangatlah penting bagi tumbuh kembang anak,” ujar Melanie.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018