Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Valina Singka mengakui adanya perasaan traumatis sebagai anggota KPU pada pemilu 2004 lalu sehingga tidak mudah untuk memutuskan apakah bersedia menjadi anggota KPU kembali.
"Banyak pertimbangan. Tidak mudah bagi kami untuk menyatakan kesediaan bersedia menjadi anggota KPU kembali," kata anggota KPU Valina Singka seusia bertemu Wapres di Jakarta, Kamis.
Valina dan Ramlan Surbaki mengaku telah mengambil formulir pendaftaran calon anggota KPU yang baru. Namun hingga saat ini belum memutuskan untuk mengembalikan formulir pendaftaran tersebut. Menurut Valina, banyak pertimbangan yang harus dipikirkan.
"Misalnya adanya pengalaman traumatis yang kami lalui dalam pemilu 2004 kemarin. Setelah bekerja keras dengan baik untuk bangsa dan negara, kami memperoleh perlakuan yang menurut kami sangat buruk. Sehingga tidak mudah bagi kami untuk mengambil sikap," kata Valina.
Valina juga menjelaskan dalam pertemuannya dengan Wapres juga diungkapkan kondisi beberapa mantan anggota KPU seperti Nazaruddin Syamsuddin, Mulyana W Kusuma dan Daan Dimara dan sebagainya yang mendapat musibah penjara.
Menurut Valina, mereka telah bekerja keras dan berjasa bagi bangsa dan negara namun mendapat perlakuan yang tidak setimpal dengan jasa yang telah diberikannya.
Selain itu, tambah Valina, pekerjaan menyelenggarakan pemilu merupakan hal yang tidak mudah untuk negara kepulauan sebesar Indonesia yang pemilihnya juga sangat besar dibarengi dengan kondisi geografisnya yang sangat kompleks. Dan pemilu di Indonesia, tambah Valina, sifatnya nasional dan serentak pada jam yang sama.
"Ini suatu pekerjaan yang berat sekali dan itu sudah kami lakukan pada 2004, dan pemilu 2009 ini akan lebih berat lagi sehingga ini menjadi bahan pertimbangan kami juga untuk menentukan kalau mau jadi anggota KPU lagi harus memberikan yang terbaik," kata Valina.
Selain Valina, Ramlan Surbaki juga mengaku telah mengambil formulir pendaftaran calon KPU. Namun hingga saat ini, Ramlan mengaku belum mengembalikan formulir pendaftaran tersebut.
"Memang staff saya sudah mengambil formulir. Sampai jam ini saya belum menyerahkan (formulir itu)," kata Ramlan.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007