• Beranda
  • Berita
  • ITU optimistis infrastruktur TIK Indonesia peringkat dua ASEAN

ITU optimistis infrastruktur TIK Indonesia peringkat dua ASEAN

30 Januari 2018 19:06 WIB
ITU optimistis infrastruktur TIK Indonesia peringkat dua ASEAN
Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara (kanan), mendampingi Sekretaris Jenderal International Telecommunication Union (ITU) Houlin Zhou yang memberikan kuliah umum di Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Selasa (30/1/2018).(ANTARA/Dyah Dwi A.)
Jakarta (ANTARA News) - International Telecommunication Union (ITU)?optimistis pembangunan infrastuktur teknologi, informasi dan komunikasi (TIK) Indonesia peringkat kedua di kawasan Asia Tenggara dalam dua tahun kedepan.

Sekretaris Jenderal ITU Houlin Zhao dalam kuliah umum di Jakarta, Selasa, menilai Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara memiliki visi yang ambisius dalam mewujudkan hal tersebut.

"Itu akan tercapai jika pemerintah pusat dan pemangku kepentingan memiliki visi yang jelas dan rencana untuk pembangunan TIK. Kementerian-kementerian lain juga harus mendukung program ini," tutur dia.

Zhao menilai pemerintah Indonesia mempunyai strategi yang bagus untuk fokus pada TIK, dilihat dari proyek Palapa Ring untuk menghubungkan lebih dari 400 daerah di Indonesia yang ditargetkan selesai dan beroperasi tahun depan.

Menurut dia, sebelumnya pasar TIK yang dilirik adalah China dan India, sementara kini adalah waktunya untuk pasar Indonesia.

Apalagi didukung populasi yang besar, pertumbuhan ekonomi yang baik, terletak di lingkungan ASEAN yang dinamis serta banyak anak muda yang terdidik dan kreatif untuk membangun masa depan Indonesia.

Secara terpisah, Menkominfo Rudiantara mengatakan Indonesia diapresiasi di kawasan Asia Tenggara karena walaupun penetrasi internet pada 2017 sebesar 55 persen atau 145 juta orang, jumlah itu lebih besar daripada penduduk dari penduduk ASEAN mana pun.

"Jadi ini yang dilihat oleh global, Indonesia akan menjadi ujung tombak pengembangan digital di ASEAN," ujar dia.

Indonesia juga memiliki empat dari tujuh unicorn di ASEAN dan satu unicorn yang bukan berasal dari Indonesia memiliki pasar di Indonesia.

Menurut Rudiantara, TIK di Indonesia akan terus tumbuh, bahkan mungkin perusahaan unicorn bertambah lagi di Indonesia.


Pewarta: Dyah Dwi Astuti
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018