Bahkan satu jam sebelum dimulainya tabligh akbar itu ribuan warga sudah berbondong-bondong dan menunggu di bawah tenda di kawasan balai kota untuk mendengarkan tausiah dari ustad asal Pekanbaru, Riau.
Dalam tausiahnya di balai kota Jambi, Abdul Somad mengulas berbagai persoalan agama dalam kehidupan sehari-hari, khususnya kajian hadits dan ilmu fikih.
Ustad yang merupakan lulusan Universitas Al-Azhar Mesir itu sering kali memberikan tausiahnya yang diselingi dengan humor dan candaan sehingga warga yang hadir pun menjadi antusias mengikuti ceramahnya karena mudah dicerna dan mudah dipahami oleh berbagai kalangan masyarakat.
Dalam tausiah yang digelar sekitar dua jam itu, Abdul Somad juga sempat menjawab sejumlah pertanyaan dari warga Muslim yang hadir di dalam tabligh akbar tersebut.
Ustazd kelahiran Asahan, Sumatera Utara, yang namanya dikenal publik karena kelugasannya memberikan penjelasan dakwahnya melalui saluran jejaring sosial itu menjawab pertanyaan tentang hukumnya seseorang menggunakan tas dari kulit buaya dan ular.
"Tas dari kulit buaya dan ular pasti mahal, misalnya, harganya bisa mencapai Rp8 juta. Kalau tas dari kulit sapi Rp2 juta, jadi sebaiknya beli yang dua juta dan sisanya bisa disedekahkan ke fakir miskin," katanya.
Selain pertanyaan tas kulit buaya dan ular juga muncul pertanyaan tentang hukumnya bermain permainan daring (game online) seperti "mobile legend" yang saat ini populer bagi kalangan anak muda.
"Permainan seperti (game online) itu lebih banyak mudharatnya, jadi sebaiknya berhentilah, `kan bisa isi dengan kegiatan yang banyak manfaatnya seperti dengan berolah raga," kata Somad.
Selain itu dalam tausiahnya UAS menyampaikan secara blak-balakan sehingga warga yang hadir pun antusias mengikuti ceramahnya hingga berakhir.
"Saya senang dengan ceramahnya, kadang kocak sehingga tak membosankan bagi jamaah," kata Adam (27) warga Kota Jambi yang mengaku sengaja datang ingin melihat ceramahnya secara langsung.
Pewarta: Dodi Saputra
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018