"Dari data yang kami terima sejak September 2017 sampai 30 Januari 2018 tim kesehatan terpadu mengabdi di 198 kampung," kata Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit Menular (P2M) Dinkes Provinsi Papua, Aaron Rumainum, di Jayapura, Kamis.
Dari 198 kampung yang dilayani, kata dia, jumlah vaksinasi anak diberikan sebanyak 13.37 anak yang divaksin, kemudian anak yang dicampak sekitar 647 anak terkena kasus campak.
Kemudian anak yang terkena kasus gizi buruk sekitar 220 anak, komplikasi anak yang campak dan gizi buruk sebanyak 11 kasus.
Selanjutnya, anak yang suspek campak sebanyak 25 kasus. Penanganan kasus campak dan gizi buruk Asmat sudah mulai membaik.
Pemberian vaksin serta penanganan gizi buruk dilakukan oleh tim kesehatan terpadu, yang terdiri atas Dinkes Papua, Kementerian Kesehatan, dan tim kesehatan dari TNI.
"Penangan kesehatan di Asmat sudah cukup maksimal, namun tim kesehatan dari TNI masih tetap menetap di Asmat dan melakukan pelayanan kesehatan," ujarnya.
Sementara itu, Kasie Surveilans dan Imunisasi Dinkes Papua Togu Sihombing mengatakan kasus Asmat tidak bisa ditangani satu pihak.
"Semua pihak harus turun tangan, kalau gizi buruk berarti harus ada Dinas Pertanian yang menangani penanganan pola makan dari hasil pertaniannya," ujarnya.
Ia menambahkan, Dinas Pekerjaan Umum juga harus terlibat penanganan yang dilakukan dalam bentuk pembangunan perumahan sehat.
Pewarta: Musa Abubar
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018