"Pelibatan keluarga dalam satuan pendidikan, baik di sekolah formal maupun nonformal sudah menjadi keharusan sebagai wujud semangat kebersamaan dengan berasaskan gotong-royong dan melihat kebutuhan serta aspirasi anak," kata Direktur Pembinaan Pendidikan Keluarga Sukiman di sela acara pelepasan pemberangkatan umrah Keluarga Hebat di Jakarta, Kamis.
Sukiman mengatakan peningkatan pelibatan keluarga dalam kegiatan sekolah untuk melindungi anak-anak dari berbagai macam ancaman seperti penyalahgunaan narkoba, pornografi, kekerasan dan lainnya diharapkan dapat membentengi anak-anak dari ancaman-ancaman tersebut.
Ia mengatakan saat ini program pelibatan keluarga di sekolah sudah dilaksanakan bersinergi dengan kementerian lain, seperti pemberian makanan tambahan melibatkan Kementerian Kesehatan dan program ramah anak oleh Kementerian Pemberdayaan dan Perlindungan Anak.
"Sementara Kemdikbud akan fokus dalam penguatan karakter agar peserta didik semakin berkualitas."
Ia menjelaskan bahwa orangtua peserta didik memiliki latar belakang pendidikan dan sosial budaya yang berbeda. Upaya penguatan pada orangtua, menurut dia, diperlukan untuk meningkatkan kesadaran mengenai pentingnya keterlibatan orangtua dalam pendidikan anak.
"Melalui bahan ajar untuk orang tua nantinya diharapkan mereka yang bisa membaca akan menggunakan buku-buku panduan untuk mendidik anaknya, sedangkan yang buta aksara diharapkan ikut dalam kelas orang tua untuk menerima penguatan dalam penyampaian yang mudah dan sederhana," katanya.
Menteri pendidikan telah menerbitkan Peraturan Menteri Pendidikan No 30 tahun 2017 tentang Pelibatan Keluarga dalam Penyelenggaraan Pendidikan, yang antara lain mendorong orangtua terlibat dalam pertemuan yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan, sekolah atau sanggar belajar dan sebagainya, mengikuti kelas Orang Tua atau Wali, menjadi narasumber dalam kegiatan di sekolah.
Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga melalui Subdit Pendidikan Orang Tua mengembangkan sumber belajar pendidikan orangtua yang dapat dijadikan rujukan bagi orangtua dalam pengasuhan dan pendidikan anak di rumah.
Penyusunan bahan ajar pendidikan orangtua 2018 melibatkan akademisi, penggiat pendidikan keluarga dan beberapa pihak yang berkompetensi di bidang pengasuhan dan pendidikan.
Tahun 2018 sasaran orangtua yang dituju yakni masyarakat menengah ke bawah dan orangtua dengan tingkat pendidikan SMP. Alasannya, keluarga kelas menengah atas dinilai sudah lebih banyak mendapat informasi pengasuhan karena bisa membeli buku atau mencarinya lewat internet.
Keluarga Hebat
Dirjen PAUD dan Pendidikan Masyarakat Kemdikbud Harris Iskandar melepas satu dari 10 keluarga penerima Apresiasi Keluarga Hebat 2017 untuk melaksanakan ibadah umrah, mereka adalah pasangan Ngadiyo dan Lasiyem, tukang sayur asal Sleman, Yogyakarta.
Pasangan itu dinilai berhasil mengasuh dan mendidik anak-anaknya memiliki karakter dan budaya berprestasi sehingga salah satu anak mereka, Janu Muhammad, berhasil meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi di jurusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) tahun 2015 dan melajutkan pendidikan M.Sc Research in Human Geography di University of Birmingham, Inggris, dengan beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
Selain kuliah, Janu juga aktif di beberapa bidang. Dia terpilih sebagai Ketua Perhimpunan Pelajar dan Masyarakat Indonesia Birmingham 2016-2017. Ia juga menjadi Student Representatives College of Life and Enviromental Science. Posisi ini menjadikannya sebagai satu-satunya wakil mahasiswa se Asia Pasifik di kampusnya. Tak hanya itu, pria yang pernah terpilih sebagai salah satu Calon Pemimpin Muda Potensial Indonesia versi Mckinsey ini juga banyak tampil sebagai pembicara di beragam konferensi geografi internasional.
Sulung dari dua bersaudara ini tercatat sebagai anggota peneliti muda di Internasional Geographical Union, Royal Geographical Society, dan Regional Studies Association. Ketiganya merupakan organisasi internasional yang fokus pada kajian riset di bidang geografi dan studi kawasan.
Hadiah umrah kelas VIP bagi orangtua Janu diberikan oleh salah satu mitra Kemdikbud yang tertarik dan terinspirasi pada kegiatan Apresiasi Keluarga Hebat, yakni seorang pelaku usaha dan praktisi pendidikan Ali Mohamad Amin.
Pewarta: Zita Meirina
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018