• Beranda
  • Berita
  • Mazda berniat bangun pusat perakitan di Indonesia

Mazda berniat bangun pusat perakitan di Indonesia

3 Februari 2018 07:24 WIB
Mazda berniat bangun pusat perakitan di Indonesia
Petugas membersihkan Mazda 6 di sela-sela pembukaan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) di ICE BSD, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (11/8/2016). (ANTARA/Puspa Perwitasari)
Jakarta (ANTARA News) -  Distributor Mazda di Indonesia, PT Eurokars Motor Indonesia (EMI), mengungkapkan bahwa Mazda berniat membangun pusat perakitan mobil di Indonesia kalau penjualan kendaraannya mencapai 15 ribu unit dalam satu tahun.

"Mereka punya rencana jika nanti mencapai penjualan setahun 15 ribu unit, mereka mungkin mulai memikirkan untuk membangun perakitan di sini," kata Presiden Direktur EMI, Roy Arman Arfandy, seusai peluncuran Mazda CX-9 di Jakarta, Kamis (1/2).

"Jadi, kalau jual 15 ribuan unit, akan buat perakitan. Kalau jualannya lebih bagus, makin cepat," katanya.

Namun mencapai angka penjualan 15ribu unit bukan hal mudah bagi Mazda, yang membukukan penjualan ritel 3.834 unit sejak Mei hingga akhir bulan Desember 2017, lebih rendah dari target 5.000 unit, setelah alih distributor merek Mazda ke EMI pada 1 Februari 2017.

Untuk itu, Roy mengatakan, setidaknya butuh 10 tahun untuk menembus angka penjualan itu kemudian merencanakan pembangunan pabrik perakitan di Indonesia.

Selain kuantitas penjualan, kata Roy, hal lain yang jadi pertimbangan dalam membangun pabrik perakitan adalah kebijakan kendaraan ramah lingkungan yang sedang dirancang pemerintah Indonesia.

"Kami masih mempertimbangkan dan menunggu kebijakan pemerintah. Lagi ada banyak kebijakan untuk memperkuat mobil bersih. Kami menunggu itu," katanya.

Ia melanjutkan, "Kami tak buru-buru buat perakitan, takutnya ada perubahan kebijakan, nantinya kami juga harus menyesuaikan."

Ia juga menekankan bahwa pabrik perakitan yang mungkin dibangun di Indonesia bukanlah untuk model kendaraan ramah lingkungan, melainkan kendaraan bermesin konvensional.

"Yang hybrid tidak akan jadi basis produksi, tapi yang konvesional bisa jadi," katanya.

Roy Arman juga mengungkapkan bahwa ASEAN, termasuk Indonesia, Thailand dan Malaysia, menjadi fokus Mazda untuk terus mengembangkan pasar.

"ASEAN adalah salah satu fokus dari Mazda untuk grow di ASEAN, saya lihat mereka fokus karena ASEAN negara-negaranya besar, penduduknya banyak," kata Roy Arman kemudian menambahkan EMI menargetkan penjualan 6.000 unit Mazda di Indonesia tahun ini.

Baca juga:
Mazda bidik kenaikan penjualan, Mazda2 dan CX-5 tetap jadi andalan

Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018