“Politeknik industri kelapa sawit di Dumai atau Riau, saya harus ada komitmen. dari industri. Kemarin saya kumpulkan pelaku industrinya, belum ada komitmen,” kata Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Kemenperin Mujiyono kepada ANTARA News di Jakarta, Senin.
Mujiyono menegaskan, Kemenperin hanya akan membangun politeknik jika industri yang berkaitan memiliki komitmen untuk mendukung pengembangan SDM yang ada di dalamnya.
"Masalahnya, kalau tidak ada komitmen dari industri, kan kita sudah gunakan dul system, artinya belajarnya 50 persen di kelas, 50 persen di pabrik. Kalau tidak ada komitmen ya repot kita," papar Mujiyono.
Menurut Mujiyono, komitmen dari industri tersebut meliputi penyesuaian kurikulum, komitmen dukungan praktek kerja industri, komitmen dukungan dosen saat praktek kerja industri dan komitmen penempatan kerja.
"Kalau keempat hal itu bisa disepakati, maka kami akan bangunkan politekniknya," tukas Mujiyono.
Kemenperin saat ini memiliki sembilan politeknik industri dan sembilan SMK industri yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Kemenperin akan menambah tujuh akademi komunitas untuk mendukung ketersediaan SDM indutri ke depannya.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018