Chief Operating Officer Yayasan KSE, Hengky Poerwowidagdo di Magelang, Selasa, mengatakan para mahasiswa yang mengikuti program ini sebelumnya telah mengikuti seleksi cukup ketat dan bersaing dengan ribuan mahasiswa PTN dari seluruh Indonesia.
"Mereka kami seleksi dengan mengikuti tes tulis, tes wawancara, dan tes psikologi. Kami ambil tidak sekadar mereka yang pintar, tapi diutamakan mahasiswa dari keluarga pra sejahtera," katanya.
Ia mengatakan merekrut generasi muda potensial dari kalangan masyarakat kurang mampu ini agar mereka bisa mengenyam pendidikan tinggi.
"Kami harapkan, ke depan mereka terampil secara skill dan punya integritas. Jadi, setelah lulus, mereka siap bekerja dan bisa diandalkan," katanya.
Direktur PT Indofood Sukses Mambur Tbk, Josep Bataona menuturkan tahun ini pihaknya mengirimkan 110 mahasiswa penerima beasiswa Indofood Sukses Makmur (Bisma) ditambah 31 dari perusahaan lain sehingga total ada 141 mahasiswa untuk mengikuti latihan kepemimpinan dan bela negara di Akmil.
"Sudah 1.000 lebih penerima Bisma telah mengikuti latihan kepemimpinan dan bela negara di Akmil. Saya berharap, perusahaan-perusahan lain bisa memberikan CSR-nya untuk bea siswa dan sekaligus diikutsertakan dalam program ini," katanya.
Wakil Gubernur Akmil Brigjen TNI Wirana Prasetya Budi mengatakan bela negara bukan hanya menjalankan kewajiban sebagai warga negara Indonesia (WNI), melainkan bentuk kehormatan WNI untuk mewujudkan pengabdian dan sikap rela berkorban terhadap bangsa dan negara.
Menurut dia bela negara merupakan salah satu kunci untuk melawan derasnya tantangan era global yang telah mempengaruhi seluruh aspek kehidupan, dengan segala dampak positif maupun negatif.
"Kesadaran bela negara harus ditanamkan kepada para generasi muda sebagai wujud pengabdian kepada negara Indonesia, karena bela negara dilaksanakan untuk menumbuhkan rasa cinta Tanah Air dan memperluas wawasan kebangsaan pada setiap warga negara," katanya.
Ia menuturkan dengan latihan kepemimpinan dan bela negara ini, jiwa kepemimpinan mahasiswa semakin terasah, kepercayaan diri mahasiswa muncul dan tidak kalah pentingnya rasa nasioanlisme terus terpatri pada jiwa dan raganya.
"Setelah mengikuti pelatihan ini, saya berharap mereka bisa lebih aktif berkarya di bidangnya masing-masing demi kemajuan bangsa dan negara," katanya.
Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018