"Targetnya seperti itu," kata Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional III Padang Direktorat Jenderal Bina Marga
Kementerian PUPR, Syaiful Anwar kepada rombongan kunjungan media Kementerian PUPR di Kabupaten Pesisir Selatan, Selasa.
Menurut Syaiful, jalan akses wisata ini dibangun sejak Agustus 2016, setelah pemerintah menetapkan Kawasan Mandeh sebagai salah satu dari 10 destinasi plus satu, Bali Baru.
"Plus satu ini ya Kawasan Wisata Mandeh ini," katanya.
Ia menjelaskan jalan akses wisata ini sudah dibuka oleh Pemerintah Provinsi Sumbar sudah lama, tetapi tidak pernah ditingkatkan kualitasnya, tetap jalan tanah dan kerikil.
"Kini jalan ini sudah 15 km beraspal, hasil pekerjaan 2015-2016 dengan anggaran Rp10 miliar dan diteruskan pada 2017 dengan anggaran Rp78 milliar," katanya.
Kemudian untuk tahun ini akan dikerjakan 13 km dengan anggaran Rp73 miliar dan kemudian akan dilanjutkan dengan kontrak tahun jamak hingga akhir 2019.
"Hingga akhir 2019 total anggaran untuk jalan wisata saja sebesar Rp265 miliar, sedangkan bila ditambah dengan 13 jembatan senilai Rp64 miliar, maka total menjadi Rp329 miliar," katanya.
Ia menambahkan, dengan selesainya jalan akses wisata ini, diharapkan menjadi kawasan pertumbuhan ekonomi baru.
"Apalagi, saya dengar dan sudah dirapatkan beberapa kali Kawasan Wisata Mandeh juga disiapkan menjadi salah satu Kawasan Ekonomi Khusus atau KEK di Sumbar," katanya.
Jalan Akses Wisata Mandeh membentang dari daerah Teluk Kabung hingga Tarusan dan berada dua wilayah administratif Kota Padang dan Kabupaten Pesisir Selatan.
Pewarta: Edy Sujatmiko
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018