Ketua Umum Komite Olahraga Beladiri Indonesia (KOBI) Ardiansyah Bakrie di Jakarta, Kamis mengatakan selaku lembaga yang menaungi One Pride mengatakan pihaknya mendukung penuh kejuaraan ini. Apalagi saat ini sudah bisa diterima masyarakat Indonesia.
"Mixed Martial Arts (MMA) merupakan olahraga beladiri yang cepat berkembang. Semoga dengan langkah yang ditempuh KOBI dan One Pride dapat menjadi alternatif olahraga dan tempat untuk menunjukkan ketrampilan, keindahan dan sportifitas," katanya.
One Pride PRO Never Quit 2018 bakal bergulir sepuluh seri. Untuk seri pembuka ini akan menampilkan laga utama yang memperebutkan Sabuk Juara Kelas Straw dengan mempertemukan juara bertahan Gunawan melawan petarung asal Blitar, Santoso.
Pertarungan bergengsi ini dipastikan sudah ditunggu-tunggu karena jeda kejuaraan musim ini cukup lama. Apalagi kedua petarung mengaku sudah siap untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya setelah sebelumnya berlatih keras demi kejuaraan ini.
"Saya sudah siap. Sebagai penantang, saya terus mempelajari gaya bermain calon lawan. Apalagi saya sebelumnya sudah bertemu dan kalah. Tunggu pertarungan sesungguhnya," kata Santoso dengan penuh percaya diri.
Mendapatkan tantangan, Gunawan tidak tinggal diam. Sebagai pemegang sabuk dirinya mengaku sudah paham dengan karakter calon lawan. Untuk itu dirinya mengaku siap untuk mempertahankan predikat juara.
One Pride meski baru berusia dua tahun, namun upaya untuk besar terus dilakukan. Melalui KOBI, saat ini sudah bergabung dengan federasi MMA dunia atau IMMAF. Dengan bergabung di lembaga tersebut diharapkan Indonesia mendapatkan pantauan dunia.
"Dengan bergabung di IMMAF, setiap petarung MMA Indonesia yang akan berlaga di kejuaraan internasional IMMAF harus melalui KOBI," kata Ardiansyah Bakrie menambahkan.
Selain bergabung dengan IMMAF, KOBI bersama One Pride juga menjalin kerja sama dengan kejuaraan MMA terbesar di dunia yaitu UFC. Dengan adanya kerja sama ini peluang petarung Indonesia untuk unjuk kemampuan di level yang lebih tinggi terbuka.
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018