Para demonstran membakar bendera Korea Utara dan foto pemimpin mereka, Kim Jong-un, ketika sekitar 800 orang berbaris ke arah stadiun di mana obor Olimpiade akan dinyalakan yang diinginkan Korea Selatan sebagai simbol perdamaian.
Korea Utara dan Selatan secara teknis masih perang setelah Perang Korea 1950-1953 berakhir lewat gencatan senjata. Saat ini Korea Utara menghadapi ancaman sanksi internasional karena uji coba senjata nuklir dan peluru kendalinya.
Para demonstran sempat bentrok dengan polisi dan mengkritik Presiden Korea Selatan Moon Jae-in yang memanfaatkan eventi ini untuk membujuk Korea Utara meninggalkan program nuklir dan peluru kendalinya.
Para demonstran membawa banner bertuliskan "Rezim Moon tengah membawa Korea ke kehancuran" dan salah satu banner berisi permintaan kepada Presiden Amerika Serikat Donald Trump: "Tuan Presiden. Mohon bom Korea Utara".
Adik pemimpin Korea Utara, Kim Yo-jong, akan menghadiri seremoni yang berlangsung Jumat malam waktu setempat. Dia menjadi anggota keluarga penguasa Korea Utara pertama yang mengunjungi Korea Selatan.
Dia dan kepala negara seremonial Korea Utara akan menyaksikan tim bersama Utara dan Selatan berbaris di belakang bendera unifikasi, demikian Reuters.
Baca juga: Olimpiade Musim Dingin segera mulai, siap-siap nikmati jaringan 5G
Pewarta: -
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018