• Beranda
  • Berita
  • 3.000 ton sampah sudah diangkut dari bantaran Ciliwung

3.000 ton sampah sudah diangkut dari bantaran Ciliwung

10 Februari 2018 14:10 WIB
3.000 ton sampah sudah diangkut dari bantaran Ciliwung
Arsip Foto. Petugas kebersihan menggunakan alat berat mengangkut sampah yang terbawa arus di kolong jembatan aliran Kali Ciliwung, Jalan KH Abdullah Syafe'i, Kampung Melayu, Jakarta, Rabu (7/2/2018). (ANTARA /Dhemas Reviyanto)
Jakarta (ANTARA News) - Petugas kebersihan sudah mengangkut sekitar 3.000 ton sampah dari daerah bantaran Kali Ciliwung ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Kota Bekasi, Jawa Barat, sejak Senin malam (5/2) hingga Sabtu.

"Kurang lebih 3.000 ton sampah dari Senin malam (5/2) yang diangkut dari bantaran Kali Ciliwung," kata Korip Muhajir, Pengawas Unit Pengelola Kebersihan (UPK) Badan Air Jakarta Timur saat ditemui di Kampung Pulo, Jakarta Timur, Sabtu.

Menurut Korip ada kurang lebih 300 personel UPK Badan Air yang bertugas membersihkan sampah di lingkungan terdampak banjir di Jakarta Timur dan mengangkutnya ke Bantar Gebang.

 Pada Sabtu saja, sejak pagi hingga siang hari, ada sekitar 200 ton sampah yang diangkut dari wilayah terdampak banjir di Kebon Sayur sampai Kampung Pulo.

Saat curah hujan deras, ia mengatakan, petugas sudah mengantisipasi kedatangan sampah bersama banjir dengan mengerahkan alat berat dan peralatan kebersihan di daerah terdampak banjir.

"Banjir tidak permanen, tidak lama, apabila air di kali stabil langsung surut, sampah ini yang menyumbat aliran air," ujarnya.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan pembersihan sampah yang bisa menghalangi aliran air dilakukan di berbagai saluran. Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, menurut dia, bekerja tanpa henti untuk membersihkan sampah yang terbawa aliran sungai.

Aliran Sungai Ciliwung yang melewati Kampung Pulo, Jakarta Timur, Sabtu (10/02/2018), setelah sampah-sampah yang terbawa banjir diangkut dari bantaran dan badan sungai itu. (ANTARA News/Martha Herlinawati)


Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018