"Ini bagian dari Japan International Cooperation Agency dalam pemulihan kualitas air tanah," kata Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Bekasi, Tri Adhiyanto, di Bekasi, Sabtu.
Menurut dia, penerapan teknologi itu akan difokuskan di lokasi kolam retensi Jalan Utama Grand Galaxy karena dianggap sebagai lokasi yang tepat untuk uji coba kegiatan tersebut.
"Kami sudah ada rumah pompa yang cukup luas lahannya untuk pemasangan alat penjernih air tanah," katanya.?
Dia bilang, kolam penampung air di Perumahan Galaxy kini mulai bermasalah karena kondisi air tanah yang mengeluarkan bau setelah bercampur limbah rumah tangga.
Hasil survei Mei 2017, kata dia, polusi air limbah rumah tangga sudah melampaui ambang batas dengan tingkat BOD 71,5 mg/liter, SS 107 mg/liter, NH4-N 36,8 mg/liter.
Tingkat polusi air di kolam retensi yang berasal dari limbah rumah? tangga sudah melampaui level dapat menimbulkan masalah kesehatan dan sudah masuk kategori pencemaran lingkungan sehingga diperlukan penanganan.
Untuk mengatasi itu, pemerintah Bekasi melakukan perbaikan menggunakan sistem perbaikan lingkungan yang efisien (tipe aerosol) dengan melakukan diseminasi dan demonstrasi produk biocord wetland asal Jepang.
Acting General Manager Environmental Div Biomass, Toshihisa Konishita, menambahkan, proyek penjernihan air di kolam retensi Galaxy sudah dilakukan survei bersama Kementerian Lingkungan Hidup.
"Kami akan melakukan penjernihan air Galaxy dengan teknologi Jepang untuk menghilangkan bau agar membuat warga nyaman. Setelah selesai, kami akan bangun taman untuk fasilitas anak bermain," katanya.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018