Tim Indonesia 1 pada turnamen ini ditukangi oleh Andri Widiyatmoko dan mayoritas pemain yang diturunkan adalah pemain tim Jakarta Pertamina Energi, meski dalam pelaksanaannya ada beberapa pemain tambahan seperti Rifan Nurmulki dari Surabaya Samator.
"Secara umum kita sudah siap karena sebelum turun disini kita bermain di Proliga. Disini kami akan mempunyai banyak peluang untuk melakukan rotasi pemain yang ada," kata Andri Widiyatmoko di sela memimpin adaptasi lapangan tenis indoor Senayan.
Begitu juga dengan tim Indonesia 2. Tim yang dilatih oleh Samsul Jais ini berkekuatan pemain Palembang Bank Sumselbabel. Selama menjalani adaptasi lapangan, pemain dari dua timnya itu melakukan latihan ringan seperti yang dilakukan menjelang pertandingan resmi.
Adaptasi sendiri berlangsung satu jam setengah untuk masing-masing tim dan dua tim Indonesia mendapatkan kesempatan terlebih dahulu disusul dua tim undangan yaitu Jepang dan Hongkong.
Meski menurunkan tim Proliga berlebel timnas, didalamnya tetap berada nama-nama pemain yang selama ini menjadi tulang punggung Indonesia di kejuaraan internasional. Sebut saja Agung Seganti di tim Indonesia 1 serta Aji Maulana yang berada di tim Indonesia 2.
"Untuk turun di test event ini memang tidak panjang. Tapi kami akan tetap tampil maksimal. Turnamen ini bagus untuk menambah jam terbang kami," kata salah satu pemain Indonesia 1, Agung Seganti.
Pada turnamen uji coba ini tidak hanya pertandingan saja yang menjadi pantauan, namun semua perangkat pendukung yang akan digunakan untuk Asian Games 2018, 18 Agustus nanti seperti sistem scoring, pencahayaaan, hingga sistem tiketing.
Sementara itu pelatih Jepang, Mayforth Gordon mengaku dirinya datang ke Indonesia dengan berkekuatan pemain yang bukan pemain profesional. Hal tersebut terjadi karena liga bola voli di Jepang masih berjalan bahkan masuk putaran final.
"Sangat senang bisa dilibatkan di test event karena ini adalah kesempatan yang bagus buat kami untuk datang dan melihat logistik, fasilitas pertandingan hingga lokasi pertandingan. Begitu juga dengan Wisma Atlet," katanya saat dikonfimasi.
Menurut dia, selain untuk melihat fasilitas, kehadirannya di Indonesia juga digunakan untuk menguji pasukan mudanya yang saat ini membutuhkan jam terbang dengan sebuah pertandingan.
Terkait pemain Indonesia, Gordon mengatakan jika kemampuannya cukup bagus karena cukup mengenal. Apalagi dirinya sudah pernah melatih tim Indonesia yang turun di Proliga yaitu Jakarta BNI 46.
"Secara umum kita sudah siap karena sebelum turun disini kita bermain di Proliga. Disini kami akan mempunyai banyak peluang untuk melakukan rotasi pemain yang ada," kata Andri Widiyatmoko di sela memimpin adaptasi lapangan tenis indoor Senayan.
Begitu juga dengan tim Indonesia 2. Tim yang dilatih oleh Samsul Jais ini berkekuatan pemain Palembang Bank Sumselbabel. Selama menjalani adaptasi lapangan, pemain dari dua timnya itu melakukan latihan ringan seperti yang dilakukan menjelang pertandingan resmi.
Adaptasi sendiri berlangsung satu jam setengah untuk masing-masing tim dan dua tim Indonesia mendapatkan kesempatan terlebih dahulu disusul dua tim undangan yaitu Jepang dan Hongkong.
Meski menurunkan tim Proliga berlebel timnas, didalamnya tetap berada nama-nama pemain yang selama ini menjadi tulang punggung Indonesia di kejuaraan internasional. Sebut saja Agung Seganti di tim Indonesia 1 serta Aji Maulana yang berada di tim Indonesia 2.
"Untuk turun di test event ini memang tidak panjang. Tapi kami akan tetap tampil maksimal. Turnamen ini bagus untuk menambah jam terbang kami," kata salah satu pemain Indonesia 1, Agung Seganti.
Pada turnamen uji coba ini tidak hanya pertandingan saja yang menjadi pantauan, namun semua perangkat pendukung yang akan digunakan untuk Asian Games 2018, 18 Agustus nanti seperti sistem scoring, pencahayaaan, hingga sistem tiketing.
Sementara itu pelatih Jepang, Mayforth Gordon mengaku dirinya datang ke Indonesia dengan berkekuatan pemain yang bukan pemain profesional. Hal tersebut terjadi karena liga bola voli di Jepang masih berjalan bahkan masuk putaran final.
"Sangat senang bisa dilibatkan di test event karena ini adalah kesempatan yang bagus buat kami untuk datang dan melihat logistik, fasilitas pertandingan hingga lokasi pertandingan. Begitu juga dengan Wisma Atlet," katanya saat dikonfimasi.
Menurut dia, selain untuk melihat fasilitas, kehadirannya di Indonesia juga digunakan untuk menguji pasukan mudanya yang saat ini membutuhkan jam terbang dengan sebuah pertandingan.
Terkait pemain Indonesia, Gordon mengatakan jika kemampuannya cukup bagus karena cukup mengenal. Apalagi dirinya sudah pernah melatih tim Indonesia yang turun di Proliga yaitu Jakarta BNI 46.
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018