Puluhan anak bangsa tersebut sudah berada di Osaka sejak tiga hari lalu guna menyiapkan Mercedes-Benz E250 W212 modifikasi milik Chandra Kenzo yang dibawa langsung dari Indonesia, hingga memantau persiapan anjungan yang akan memajang produk, jasa modifikasi dan aftermarket Indonesia.
Dalam pameran modifikasi terbesar di Osaka itu, masing-masing modifikator dan aftermarket menampilkan spesialisasinya. Misalnya ban asal Indonesia, Accelera, membawa produk unggulannya Accelera Phi yang terpasang di Mercedes-Benz E250 W212.
Selain itu, Revolt id memajang line-up produk suspensi udara dengan sistem smartphone wireless yang dikembangkan langsung di Indonesia.
Produk Indonesia lain yang ikut dalam pameran itu adalah jasa kreasi lampu Yoong Motor, rumah airbrush Tomy Airbrush, hingga distro otomotif ZC Distromotive.
Yoong Motor sebagai pelopor lampu custom, akan memamerkan karya customized light yang tak banyak dilakukan tuner di negara lain. Sedangkan Tomy Airbrush merepresentasikan karya airbrush-nya lewat helm yang digambar dengan teknik freehand bertema Indonesia.
Hal yang sama dilakukan ZC Distromotive dengan menyiapkan t-shirt dan topi eksklusif bertema Indonesia yang hanya dijual eksklusif di Osaka Automesse 2018, yang masing-masing hanya diproduksi 100 pieces.
Tak ketinggalan, Mayaratih Couture, fashion designer Tanah Air juga menampilkan busana dengan tema “The Shadow of Wayang Inspired by Indonesian Puppet Show” yang akan dipakai model mempresentasikan mobil modifikasi Indonesia.
"NMAA dengan bangga mengenalkan movement yang diberi nama Great Indonesia. Kegiatan ini merupakan pameran yang membawa merek-merek aftermarket asli Tanah Air, dan juga karya modifikasi Indonesia yang disajikan kepada Dunia," ujar Andre Mulyadi selaku Founder NMAA di Jakarta saat mengumumkan rencana pameran ke Osaka beberapa waktu lalu.
Selain merek-merek aftermarket, movement Great Indonesia ini juga didukung Bank Pembangunan Daerah di Indonesia yaitu Bank BJB.
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018