"Ansor tolong ditangani soal masjid dan mushala agar tidak dimasuki kelompok radikal yang merasa paling benar. Padahal mereka tidak pernah berjuang," kata Risma saat memberikan sambutan pada Rakercab 1 Ansor Surabaya di Surabaya, Minggu.
Risma memberikan contoh radikalisme di Kecamatan Tegalsari, Surabaya, beberapa waktu lalu saat dia melayat di tempat anak buahnya.
"Ternyata ada orang yang mengurus jenazah, kemudian melarang orang tuanya melihat jenazah anaknya sendiri. Ini kan aneh," kata Risma.
Menurut dia, banyak upaya yang ingin memecah belah umat Islam dengan cara-cara seperti itu. "Percuma perjuangan para santri syuhada yang bisa membuat Surabaya seperti sekarang, karena kita tidak bisa meneruskan perjuangan mereka," kata Risma.
Baca juga: Risma bicara bantuan kemanusiaan tangani gizi buruk
Dia berpesan agar Ansor dan Banser di Surabaya tidak rendah diri dan siap menangkal segala bentuk radikalisme.
Pada akhir sambutan, Risma mengharapkan Ansor ikut membantu mensukseskan calon wakil gubernur Jawa Timur Puti Guntur yang mendampingi calon gubernur Syaifullah Yusuf (Gus Ipul).
"Bantu Mbak Puti ya rek, kalau Mbak Puti jadi, saya bisa bantu gratiskan SMA/SMK di Surabaya," kata dia disambut meriah kader Ansor yang memenuhi ruangan.
Ketua PC GP Ansor Surabaya Faridz Afif juga mencermati masuknya kelompok-kelompok radikal, salah satunya kasus yang dihadapi Ansor Surabaya dengan salah satu yang mengaku ustaz.
"Kok ada ustaz ceramahnya memakai cara dengan menjelek-jelekkan orang lain," kata Gus Afif.
Gus Afif mengatakan Ansor Surabaya sudah berkomitmen menjaga marwah kebangsaan dan keutuhan NKRI.
Baca juga: Risma tolak gantikan Anas jadi cawagub Jatim
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018