Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Ketua World Chinese Economic Summit yang juga Direktur Asian Strategy and Leadership Institute, Michael Yeoh, serta pendiri WCES Lee Kim yew.
"Penghargaan ini sangat penting untuk menumbuhkan harmonisasi, karena seperti yang disampaikan tadi bahwa katanya pemimpin di China sangat mengedepankan harmoni antara pengusaha China dan yang lain (non-China, red.)," kata Wapres dalam sambutannya.
Wapres mengatakan upaya perwujudan kebersamaan antarpengusaha diperlukan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Terlebih lagi, dengan ekonomi yang baik, maka suatu negara akan terhindar dari konflik sosial.
Wapres Kalla mencontohkan seperti di kawasan Timur Tengah dan Asia, dimana ketidakharmonisan antarmasyarakat di sana kurang terjaga, sehingga terjadi konflik.
"Kita tahun bagaimana perang terjadi di Timur Tengah, di Asia, masalahnya adalah disharmonisasi. Bagaimana harmonisasi antarmasyarakatnya dan kehidupan di sana terjadi, tetapi di waktu yang sama pertumbuhan (ekonomi) itu penting," jelasnya.
Penghargaan Kebajikan tersebut telah dianugerahkan pada KTT WCE pada November 2017, namun Wapres Jusuf Kalla tidak dapat menghadiri KTT tersebut sehingga penyerahan penghargaannya baru diserahkan hari ini.
Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerja Sama Antaragama dan Peradaban, Din Syamsuddin, mengatakan "Benevolence Award" merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan setiap acara WCES.
"Hadiah ini merupakan yang tertinggi di sejak WCES yang keenam, yang diberikan kepada tokoh-tokoh dunia yang dianggap berjasa untuk mendekatkan dunia dengan China, etnis Tionghoa," kata Din di Kantor Wapres Jakarta, Senin.
Selain Wapres Jusuf Kalla, tokoh Indonesia yang pernah mendapatkan penghargaan "Benevolence Award" adalah Susilo Bambang Yudhoyono pada 2014.
Sementara itu, tokoh dunia yang mendapatkan Penghargaan tersebut ada Pangeran Andrew dari Inggris (2015 dan mantan PM Australia Kevin Rudd (2016).
"Nanti, pada WCES yang ke-10 nanti di bulan November (2018), Pak Jusuf Kalla harus menyampaikan pidato kunci dan menyerahkan penghargaannya kepada penerima yang baru," kata Din.
Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018