"Gempa kali ini tidak berpotensi tsunami," kata Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Padang Panjang, Rahmat Triyono dihubungi dari Padang, Senin.
Lokasi gempa berada di 1.98 lintang selatan, 100.75 bujur timur pada kedalaman 32 kilometer di Pesisir Selatan.
Pihaknya mengimbau masyarakat agar tidak panik ketika gempa, bagi yang tinggal di pesisir pantai untuk sirine peringatan tsunami sudah ada dan batas aman tsunami di Kota Padang juga sudah ada dengan tanda garis biru di ruas jalan.
Salah seorang warga Kota Padang, Yulia Gustina (26) mengatakan saat gempa terjadi ia sedang berada di dalam rumah kontrakan, tiba-tiba ada guncangan namun hanya sebentar.
"Teman-teman yang lain berlari ke luar, namun saya tidak panik dan beberapa saat baru keluar rumah," kata guru bimbingan belajar asal Kabupaten Agam itu.
Sepanjang 2017, BMKG Padang Panjang mencatat 409 gempa bumi tektonik mengguncang Sumatera Barat dari Januari hingga Desember 2017 atau meningkat dibanding 2016 sebanyak 195 kejadian.
"Sumbar merupakan daerah yang rawan terhadap kejadian gempa bumi yang disebabkan beberapa faktor," kata Rahmat.
Ia menyebutkan dari 409 gempa yang terjadi selama 2017 tersebut, terdapat 23 gempa bumi berkekuatan diatas 5,0 skala richter dan 10 di antaranya dirasakan oleh masyarakat, seperti 9 Januari 2017 dengan kekuatan gempa 5,3 skala richter di 64 kilometer Barat Laut Pesisir Selatan.
Pakar Gempa dari Universitas Andalas (Unand) Dr Badrul Mustafa mengatakan Sumbar secara umum belum termasuk kepada daerah yang sadar gempa karena di beberapa kabupaten/kotanya masih terdapat bangunan tidak tahan bencana itu.
"Saya ingin pemerintah setempat dapat mendorong daerah-daerah yang rawan bencana gempa dan tsunami dapat meningkatkan kesiapsiagaannya baik itu fisik dan non fisik dalam menghadapi bencana itu," ujarnya.
Daerah yang dapat dinilai sadar gempa yakni mempunyai bangunan yang tahan akan gempa untuk dijadikan shelter tempat evakuasi sementara dari tsunami, jalur evakuasi yang jelas dan terarah, serta kesadaran tinggi masyarakat atas kesiagaan bencana.
"Kategori tersebut masih belum dimiliki oleh kabupaten/kota di Sumbar, maka dari itu perlu perhatian dari pemerintah dalam meningkatkan kesadaran akan bencana tersebut," ujarnya.
Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018