Daimler dan pabrikan mobil lainnya tengah meningkatkan pengembangan mobil listrik dan siap memperbarui sistem manajemen perangkat lunak demi mengurangi tingkat polusi, terutama di Eropa dengan peraturan emisi yang ketat.
Untuk itu, para rantai pemasok Daimler dipaksa untuk berinvestasi guna membantu elektrifikasi seluruh kendaraan Mercedes-Benz pada 2022, yang mendorong produsen mobil tersebut menggunakan cara yang begitu terbuka dengan memperingatkan dampak pergeseran pasar menuju era mobil listrik.
"Karena rencana elektrifikasi dalam seri-seri model baru dan pergeseran permintaan pelanggan dari mesin diesel ke mesin bensin, khususnya segmen Mercedes-Benz yang menghadapi risiko, sehingga Daimler memerlukan perubahan volume komponen dari pemasok," kata produsen mobil tersebut. dalam laporan tahunannya dilansir Reuters, Selasa (13/2).
Pergesaran dari mesin diesel ke mesin listrik itu membuat sejumlah komponen yang diproduksi dari pemasok tidak digunakan atau terjadi kekosongan produksi yang menyebabkan kerugian.
"Ini bisa mengakibatkan penggunaan kapasitas produksi yang terlalu sedikit atau kurang dimanfaatkan oleh pemasok tertentu," katanya. "Jika pemasok tidak dapat menutupi biaya tetap, ada risiko pemasok dapat menuntut pembayaran kompensasi".
"Diperlukan ekspansi kapasitas di pabrik pemasok yang juga memerlukan partisipasi yang menghemat biaya," tambah Daimler.
Daimler menciptakan komite manajemen risiko guna mengawasi pemasoknya setelah krisis keuangan 2008, ketika beberapa perusahaan kecil mengalami masalah keuangan yang memaksa Daimler ikut membantu.
Daimler mengatakan pada awal bulan ini bahwa pertumbuhan laba akan berkurang pada tahun ini karena pengembangan teknologi baru untuk kendaraan listrik dan otonom, demikian Reuters.
Penerjemah: Alviansyah Pasaribu
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018