• Beranda
  • Berita
  • Mantan presiden Guatemala ditangkap terkait kasus korupsi

Mantan presiden Guatemala ditangkap terkait kasus korupsi

14 Februari 2018 07:00 WIB
Mantan presiden Guatemala ditangkap terkait kasus korupsi
Arsip Foto. Seorang perempuan yang berpakaian seperti Dewi Keadilan, berdiri sebagai aksi protes di pintu masuk Mahkamah Agung Guatemala. (REUTERS/Jorge Dan Lopez)
Kota Guatemala (ANTARA News) - Mantan Presiden Guatemala Alvaro Colom dan bekas Menteri Keuangan Juan Alberto Fuentes ditangkap pada Selasa dalam penyelidikan kasus korupsi menurut kantor kejaksaan umum.

"Salah satu dari 10 orang yang ditangkap dalam operasi hari ini adalah mantan presiden republik ini, Alvaro Colom," kata Juan Francisco Sandoval, kepala antikorupsi di kantor kejaksaan umum, dalam wawancara dengan sebuah radio setempat.

Mantan menteri keuangan Juan Alberto Fuentes, yang saat ini menjabat sebagai kepala Oxfam International, juga termasuk di antara mereka ditahan menurut kejaksaan.

Penahanan terhadap Fuentes menambah tekanan terhadap yayasan Inggris itu, yang menghadapi laporan-laporan muncul soal pelecehan seksual sejumlah petugas bantuannya di Haiti.

Fuentes telah "menyakinkan kami bahwa ia akan sepenuhnya bekerja sama dengan tim penyelidik dengan keyakinan bahwa dia tidak sadar telah melanggar aturan atau prosedur," kata Direktur Eksekutif Oxfam International Winnie Byanyima dalam pernyataan.

Colom (66) menjabat sebagai presiden Guatemala dari 2008 hingga 2012.

Penyelidikan korupsi yang saat ini berjalan sedang menyoroti pembelian bus-bus pada masa kepemimpinan Colom dalam program pengadaan tranportasi bagi masyarakat.

"Menurut kami segalanya sah, tapi mari kita tunggu dan lihat apa yang dikatakan hakim," kata Colom ketika ia memasuki pengadilan dengan penjagaan polisi.

Delapan orang lainnya yang ditahan adalah para mantan menteri Colom yang menandatangani kesepakatan pembelian bus.

Colom bukan merupakan pemimpin Guatemala pertama yang menghadapi tuduhan korupsi.

Presiden Guatemala saat ini, Jimmy Morales, mantan pelawak televisi yang mengusung gerakan antikorupsi dalam kampanyenya, tahun lalu dihujani kritik dari Perserikatan Bangsa-bangsa, Uni Eropa dan duta besar Amerika Serikat di Guatemala karena berupaya mengusir seorang jaksa yang didukung PBB karena berusaha membawa Morales ke persidangan karena dugaan korupsi.

Penyelidikan dugaan pendanaan kampanye ilegal, yang diikuti penyelidikan kasus korupsi pada anggota keluarga presiden itu, telah membuat Morales menghadapi ancaman pemakzulan.

Pendahulu Morales, mantan presiden Otto Perez, saat ini berada di balik jeruji menunggu persidangan karena tuduhan korupsi, demikian menurut siaran kantor berita Reuters. (Uu.T008)


Pewarta: -
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018