• Beranda
  • Berita
  • Jabar dapatkan bantuan 165 kapal perikanan dari KKP

Jabar dapatkan bantuan 165 kapal perikanan dari KKP

15 Februari 2018 15:57 WIB
Jabar dapatkan bantuan 165 kapal perikanan dari KKP
Target Pengadaan Kapal Ikan Warga berada dekat kapal ikan bantuan Kementerian Perikanan dan Kelautan yang bersadar di pelabuhan Perikanan Samudera, Lampulo, Banda Aceh, Selasa (6/6/2017). Kementerian Perikanan dan Kelautan mentarget pengadaan kapal dalam empat tahun ke depan (2016-2019) mencapai 16.000 unit senilai Rp16 triliun yang dilakukan melalui konsorsium PT PAL Indonesia dengan perusahaan-perusahaan galangan kapal dalam negeri. (ANTARA FOTO/Ampelsa) ()

Bantuan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari upaya peningkatan kesejahteraan nelayan. Kami juga terus mendorong kapal nelayan dari pantai utara Jawa Pantura untuk melaut di perairan Natuna atau Perairan Laut Arafura."

Cirebon (ANTARA News) - Provinsi Jawa Barat mendapatkan bantuan 165 unit kapal perikanan dengan beragam ukuran dan juga alat penangkapan ikan ramah lingkungan dari Kementerian Kelautan Perikanan (KKP).

"Pemerintah juga menyerahkan 165 unit bantuan kapal perikanan beragam ukuran bantuan tahun 2017 untuk Provinsi Jawa Barat," kata Direktur Jenderal Perikanan Tangkap, Sjarief Widjaja di Cirebon, Kamis.

Bantuan tersebut kata Sjarief untuk beberapa daerah yang berada di Jabar di antaranya Kabupaten Garut mendapatkan bantuan sebanyak 23 unit kapal ukuran 3 Gross Tonnage (GT), Kabupaten Indramayu 16 unit kapal ukuran 5 GT.

Kemudian Kabupaten Pangandaran 44 unit kapal ukuran 3 GT dan 2 unit ukuran 5 GT, Kabupaten Subang 2 unit ukuran 10 GT dan 3 unit ukuran 5 GT, Kabupaten Sukabumi 1 unit ukuran 10 GT dan 62 unit ukuran 3 GT, Kabupaten Tasikmalaya 12 unit ukuran 3 GT.

Sementara untuk bantuan alat penangkapan ikan ramah lingkungan di Provinsi Jawa Barat sebanyak 1.185 paket.

"Bantuan ini diserahkan Terdiri dari 1.169 paket API yang sudah diserahkan jenis Gillnet Permukaan, Gillnet Dasar, Gillnet Pertengahan, Rawai Dasar, Rawai Hanyut, Trammelnet, Bubu lipat ikan dan Bubu Lipat Rajungan dengan skema replacement dan 16 paket API yang diserahkan bersamaan dengan Kapal Bantuan Jawa Barat," tuturnya.

Sebaran bantuan alat penangkapan ikan ini untuk Kota Cirebon 98 paket, Kabupaten Cirebon 297 paket dan Kabupaten Indramayu 790 paket.

"Bantuan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari upaya peningkatan kesejahteraan nelayan. Kami juga terus mendorong kapal nelayan dari pantai utara Jawa Pantura untuk melaut di perairan Natuna atau Perairan Laut Arafura," ujar Sjarief.

"Natuna ini, kita semua tahu bawa harus dioptimalkan. Potensi penangkapan ikan di sana besar yaitu sebanyak 767 ribu ton. Tapi, jumlah nelayan di sana sangat rendah. Demikian juga di WPP 718 yang memiliki potensi 2,6 juta ton," katanya.

Sjarief menambahkan bantuan yang diberikan pemerintah tidak hanya menyentuh satu sisi saja namun juga menyeluruh. Tidak hanya bantuan sarana penangkapan ikan, pemerintah juga memberikan bantuan premi asuransi nelayan yang telah mencapai target 500.000 nelayan pada tahun 2017.

Untuk nelayan di Provinsi Jawa Barat, sebanyak 19.901 nelayan pada tahun 2017 telah mendapatkan bantuan premi asuransi nelayan dengan nilai total premi Rp3,48 miliar.

Sedangkan realisasi asuransi nelayan tahun 2017 di Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon dan Indramayu sebanyak 8.597 orang dari target 8.050 orang dengan total nilai premi sebesar Rp2,44 miliar.

Data penyelesaian klaim asuransi nelayan tahun 2017 sebesar Rp9,93 miliar untuk 76 nelayan di Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Indramayu.

"Besaran manfaat santunan asuransi nelayan akibat kecelakaan aktivitas penangkapan ikan hingga Rp200 juta apabila meninggal dunia, Rp100 juta apabila mengalami cacat tetap dan Rp20 juta untuk biaya pengobatan," lanjutnya.

"Sedangkan jaminan santunan kecelakaan akibat selain aktivitas penangkapan ikan Rp160 juta apabila meninggal dunia, cacat tetap Rp 100 juta dan biaya pengobatan Rp 20 juta," katanya lagi.


Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018