Presiden RI Joko Widodo di Makassar, Kamis, mengatakan jika misalnya universitas itu berdiri di daerah kepulauan, maka bisa memberikan kontribusi lebih terhadap upaya pemanfaatan pantai atau laut dan itu bisa menjadi keunggulan tersendiri dibandingkan kampus yang ada diperkotaan.
"Tentu membuka fakultas yang berkaitan dengan pembudidayaan ikan, pengolahan hasil laut, pemberdayaan budaya bahari, dan sebagainya," katanya pada acara Forum Rektor Indonesia (FRI) di Gedung AP Pettarani Universitas Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan hari ini.
Begitupun dengan kampus yang berdekatan dengan lokasi pertanian, kata dia, kampus tersebut seharusnya mampu memanfaatkan peluang itu dengan melahirkan inovasi tepat guna yang bisa membantu peningkatan produksi petani dan masyarakt di sekitarnya.
Adapun fakultas yang bisa dikembangkan tentu yang berkaitan dengan permasalan lahan efektif dan efisian, teknologi peningkatan hasil dari peternakan, dan industri pengolahan, energi inovasi dan sebagainya.
Sementara saat ini, dimana penjualan secara online atau e-commerce begitu meningkat tajam, lanjut dia, juga bisa dimanfaatkan dengan berani membuka fakultas digital ekonomi.
Termasuk pula dengan fakultas life style, fakultas manajemen ritel, fakultas manajemen logistik, fakultas jasa, fakultas industri olahraga hingga fakultas manajemen sepak bola agar prestasi sepak bola Indonesia bisa lebih baik lagi kedepan.
"Coba nanti bisa difikirkan, misalnya digital ekonomi ataupun fakultas manajemen logistik yang belakangan ini begitu marak soal pengiriman barang antar daerah," ujarnya.
Ia menjelaskan, setiap perguruan tinggi itu situasinya tidak sama. Ada yang memang sudah bisa masuk wolrd class university, adapula yang perguruan tinggi yang masih bermasalah namun yang penting dua-duanya itu sudah memberikan kontribusi bagi masyarakat.
"Saya kembali ingatkan tidak semua peruruan tinggi harus berstatus world class, tetapi semua universitas harus selalu relevan dan perlu berkontribusi kepada masyarakat sekitarnya.
Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018