Di Kelenteng kelenteng tertua di Kota Pangkalpinang itu ratusan pemeluk Kong Hucu menunaikan ritual menyambut Imlek. Pengunjung kelenteng yang dibangun pada 1846 itu tidak hanya warga lokal tetapi juga dari luar daerah dan mancanagara, termasuk dari Singapura dan China.
Pada puncak atap kelenteng yang didominasi warna merah terdapat lingkaran hitam putih sebagai simbol keseimbangan Ying dan Yang melambangkan keberuntungan, rezeki, dan kebahagiaan.
Para pengunjung membawa lilin merah dan secara bergantian berdoa dengan membakar dupa dan mengakhiri ritual dengan membakar kertas secara tertib dan khidmat.
"Pengunjung sudah mulai berdatangan pada pukul 05.00 WIB untuk melaksanakan sembahyang mendoakan leluhur dan dewa," kata Pengurus Klenteng Kwan Tie Miau A Kiong. "Pengunjung tidak hanya sembahyang tetapi juga ingin mengetahui sejarah pendirian klenteng ini."
Baca juga: Mari ke Ancol, ada juara dunia barongsai manggung di sana
Pewarta: Aprionis
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018