"Telah terjadi longsoran tanah sepanjang 20 meter di KM 61 + 7/8 (Gundih-Karangsono)," kata Kepala Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi IV Semarang Suprapto di Semarang, Sabtu.
Longsor, kata dia, terjadi pada Sabtu pukul 05.20 WIB antara Gundih-Karangsono yang menyebabkan petak jalan penghubung akses Semarang-Solo tidak bisa dilewati karena tertutup longsoran tanah.
Ia menyebutkan KA yang melintasi jalur itu harus memakai pola memutar, yakni Solo Balapan-Gundih-Gambringan-Ngrombo-Brumbung-Semarang dan sebaliknya dari arah Semarang-Solo Balapan.
"Kalau biasanya atau rute semula adalah Solo Balapan-Gundih-Kedungjati-Brumbung-Semarang, dan sebaliknya. Keterlambatan akibat pola operasi memutar ini diperkirakan kurang lebih satu jam," katanya.
Sembilan KA yang harus memutar, kata dia, KA 175 (KA Brantas relasi Blitar-Pasar senen), KA 55 (KA Bangunkarta relasi Surabaya Gubeng-Jakarta), dan KA 56 (KA Bangunkarta relasi Jakarta-Surabaya Gubeng).
Kemudian, KA 172 (KA Matarmaja relasi Pasar Senen-Malang), KA 171 (KA Matarmaja relasi Malang-Pasar senen), KA 176 (KA Brantas relasi Pasar Senen-Blitar), KA 141 (KA Majapahit relasi Malang-Pasar Senen).
"Dua lainnya, yakni KA 142 (KA Majapahit relasi Pasar Senen-Malang) dan KA 410/ 409 (KA Kalijaga relasi Semarang Poncol-Solo balapan). Sampai sekarang, kondisi jalur masih belum bisa dilalui," katanya.
Menurut dia, proses pembersihan material longsor dari jalur rel sangat bergantung dengan kondisi cuaca, sebab jika cuaca cerah maka proses pembersihan longsor bisa berlangsung lebih cepat.
"Sampai pukul 19.30 WIB ini, masih belum bisa dilalui. Kami kerahkan dua shift petugas untuk membersihkan jalur, satu shiftnya ada 30 petugas. Atas keterlambatan ini, kami meminta maaf," kata Suprapto.
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018