Saat wartawan Antara melintas di jalur itu, Senin, ada beberapa titik longsor yang sangat rawan kecelakaan, karena berada di tikungan.
Dikhawatirkan jika tidak segera dilakukan perbaikan akan semakin tambah parah dan terancam jalur yang menghubungkan empat kecamatan di Kabupaten Sigi dengan Palu, ibu kota Provinsi Sulteng bisa putus total.
Apalagi jika curah hujan tinggi, tidak menutup kemungkinan badan jalan yang ambruk akan tambah besar, sebab air mengalir di badan jalan.
Jika badan jalan di wilayah tersebut putus, tidak ada jalur alternatif lain yang bisa dilewati kendaraan. Jalur itu merupakan vital bagi ekonomi masyarakat pada empat kecamatan yakni Lindu, Kulawi, Pipikoro, dan Kulawi Selatan.
Apet, warga di Kecamatan Lindu berharap pemerintah segera memperbaiki badan jalan yang longsor itu. "Begitu pula beberapa badan jalan yang sudah rusak," ujar dia.
Hal senada juga disampaikan Hanny, warga di Kecamatan Kulawi Selatan. Ia juga mendesak pemerintah daerah dan provinsi untuk melakukan perbaikan.
Dia juga membenarkan sepanjang jalur Salua-Sadaunta terdapat banyak titik longsor yang membutuhkan penanganan secepatnya.
Jalur itu setiap hari dilewati kendaraan pengangkut barang dan penumpang, dan sarana transportasi perhubungan darat satu-satunya yang menghubungkan empat kecamatan di Kabupaten Sigi dengan Palu.
Seluruh hasil panen petani baik komoditas pertanian, perkebunan dan perikanan danau selama ini dipasarkan ke Kota Palu, lewat jalan tersebut.
Sebaliknya, berbagai kebutuhan masyarakat seperti sembako dan keperluan lainnya selama ini disuplai dari Palu.
Karena itu, baik Apet maupun Hanny meminta pemerintah segera memperbaiki badan jalan yang sudah longsor tersebut.
Pewarta: Anas Masa
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018