• Beranda
  • Berita
  • Trump dituduh memecah belah bangsa oleh pelajar SMA Marjory

Trump dituduh memecah belah bangsa oleh pelajar SMA Marjory

19 Februari 2018 15:15 WIB
Trump dituduh memecah belah bangsa oleh pelajar SMA Marjory
REUTERS/ERIC THAYER (REUTERS/ERIC THAYER)
Jakarta (ANTARA News) - Pelajar yang selamat dari pembantaian sebuah SMA di Florida mencurahkan kemarahannya kepada Presiden Amerika Serikat Donald Trump dengan menyebut respons sang presiden atas serangan bersenjata itu memecah belah bangsa Amerika.

"Anda presiden. Anda seharus menyatukan bangsa ini, bukan memecah belah kami," kata David Hogg, remaja putra berusia17 tahun yang menjadi murid SMA Marjory Stoneman Douglas kepada Meet the Press, NBC.

"Teganya Anda," sambung dia.

Hogg menanggapi rangkaian cuitan sang presiden Sabtu pekan lalu yang malah menyalahkan Demokrat tidak meluluskan UU pengawasan kepemilikan senjata ketika partai ini menguasai Kongres dan Senat. Trump juga mengambinghitamkan FBI yang gagal mencegah pembantaian itu karena menurut dia badan investigasi ini terlalu fokus menyelidiki dugaan intervensi Rusia dalam Pemilu 2016.

Para pelajar di seluruh negeri mengorganisasikan unjuk rasa dan pemogokan nasional untuk mendukung UU pengawasan senjata yang lebih ketat sebagai reaksi atas para politisi yang mereka sebut telah gagal melindungi mereka.

Minggu waktu setempat, para pelajar SMA Marjory Stoneman Douglas di mana Nikolas Cruz membunuh 17 orang pekan lalu, bergabung dengan para pelajar lain di mesia sosial untuk menggelar demonstrasi nasional bertajuk "March for Our Lives" di Washington pada 24 Maret untuk menyerukan keselamatan sekolah dan mendesak legislatif bertindak untuk mengawasi peredaran senjata api.

Baca juga: Beda jauh ekspresi Trump dan Obama tanggapi pembantaian sekolah

Lane Murdock (15 tahun) dari Connecticut, menjadi salah satu pelajar yang akan ikut demonstrasi nasional itu.

"Saya merasa giliran kami untuk berjuangi. Kamilah yang berada di sekolah-sekolah, kamilah yang ditembaki para pembantai yang masuk ke ruang kelas dan ruang-ruang kami," kata dia.

Murdock, yang tinggal 32 km dari SD Sandy Hook di mana 20 anak dan enam dewasa dibantai lima tahun lalu, berhasil mendapatkan 50.000 tanda tangan untuk petisi online yang menyeru para pelajar libur pada 20 April demi memperingati 19 tahun penembakan massal di SMA Columbine, Colorado, yang menewaskan 15 orang, termasuk dua pembunuhnya.

Emma Gonzalez, pelajar selamat dalam serangan di Florid itu, memperingatkan Trump, senator Marco Rubio dan lainnya yang didukung oleh kelompok lobi senjata Asosiasi Senjata Nasional (NRA).

"Kini waktunya Anda semua berada di sisi yang benar," kata dia dalam Meet the Press.

Baca juga: Muslim galang dana untuk korban pembantaian SMA Florida

Pewarta: -
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018