Indonesia akan menerapkan regulasi yang mewajibkan mobil bermesin bensin yang meluncur mulai September 2018 menggunakan mesin berstandar emisi Euro IV, sedangkan mesin diesel akan menyusul empat tahun kemudian.
Untuk itu, sejumlah pabrikan mobil di Tanah Air sudah memproduksi mobil berstandar emisi Euro IV untuk keperluan ekspor, sehingga tidak akan kesulitan untuk memasarkan kendaraan itu di Indonesia.
"Di Indonesia masih Euro II, tapi kami sudah ekspor ke beberapa negara yang Euro IV," kata General Manager Strategic Planning Department PT Suzuki Indomobil Motor Ryohei Uchiki di Cikarang, Jawa Barat, Senin (19/2).
"Jika pertanyaannya apakah siap, jelas kami siap," tegas Uchiki.
Salah satu model kendaraan Suzuki yang diekspor menggunakan standar emisi Euro IV adalah New Ertiga yang diproduksi di pabrik Suzuki Indomobil Motor, Cikarang, Jawa Barat. Mobil itu bahkan telah diekspor ke 25 negara Asia, Oseania, Amerika Selatan dan Karibia dengan bentuk utuh (completely build-up/CBU).
Pabrikan berlogo hurur S itu menanamkan investasi sekira Rp13 triliun (1 miliar dolar AS) untuk pabrik Cikarang yang beroperasi sejak 2015 dan menghasilkan perakitan 120 ribu unit per tahun, 71 ribu mesin dan 176 ribu unit transmisi, termasuk mesin-mesin berstandar Euro IV untuk pasar ekspor.
Selain membuat Ertiga pabrik ini juga memproduksi mesin dengan kode K10B untuk Karimun Wagon.
Assistant Dept Body Assambly Suzuki Indomobil Motor, Yudo Nendito, mengatakan unit-unit kendaraan Suzuki yang dikirimkan ke negara tujuan ekspor juga telah lulus uji emisi Euro IV.
"Negara tujuan ekspor cukup ketat soal emisi, dan mesin kami lolos uji itu," katanya.
(Baca: Suzuki Ertiga buatan Indonesia diekspor hingga ke 25 negara)
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018