Pencarian terhadap siswi salah satu SMK ini sudah dilakukan sejak Selasa pagi oleh Basarnas, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana, Polisi Perairan serta warga di sekitar perairan Rambut Siwi, Kecamatan Mendoyo.
Perairan tersebut menjadi fokus pencarian, karena sepeda motor serta tas milik pelajar asal Desa Medewi itu ditemukan di terminal parkir Pura Rambut Siwi.
Utami sendiri sejak Senin (19/2) malam tidak pulang ke rumah, setelah pamit kepada orang tuanya keluar untuk menggadakan (fotocopy) tugas sekolahnya.
Proses evakuasi jenazah Utami di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan, Kecamatan Negara menarik perhatian ratusan warga, meskipun mereka harus menunggu kedatangan perahu yang membawanya dari tengah laut hingga pukul 21.15 wita.
Saat perahu pembawa jenazah sandar di dermaga, petugas beserta perwakilan keluarga naik ke perahu dan memastikan jenazah itu memang Utami.
I Ketut Winata, ayah Utami yang berdiri di dermaga tidak kuasa menahan diri sehingga terpaksa dipegang untuk dijauhkan dari bibir dermaga yang berbatasan langsung dengan air laut.
Jenazah Utami pertama kali dilihat oleh Rumadi, nelayan yang sedang memancing ikan layur di perairan Desa Medewi dengan menggunakan sampan fiber.
Saat melihat mayat di laut, ia menghubungi Nengah Suenia, bos pemilik sampan fiber yang ia bawa yang langsung memerintahkan untuk menahan mayat tersebut.
"Saya tanya apa berani membawa mayat itu ke pinggir, ia bilang tidak berani. Saat itu ada perahu yang lewat, sehingga jenazah dibawa dengan perahu sampai disini," kata Suenia saat ditemui di PPN Pengambengan.
Buyadi, yang membawa perahu tersebut mengatakan, dari beberapa perahu yang melintas hanya dirinya yang berani membawa jenazah Utami ke pinggir.
Oleh nelayan asal Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur, jenazah Utami dibungkus rapi dengan plastik warna biru.
Koordinator Pos Basarnas Jembrana Komang Sudiarsa mengatakan, dari identifikasi yang dilakukan keluarga, jenazah itu dipastikan Utami.
Pewarta: Gembong Ismadi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018