• Beranda
  • Berita
  • Kemenko perekonomian dukung insentif industri terkait vokasi

Kemenko perekonomian dukung insentif industri terkait vokasi

20 Februari 2018 23:46 WIB
Kemenko perekonomian dukung insentif industri terkait vokasi
Dokumentasi--Presiden Luncurkan Pendidikan Vokasi Industri. Presiden Joko Widodo (kanan) mencoba alat angkut perkebunan Wintor, disaksikan Presiden Direktur PT Astra Otoparts, Hamdani Dzulkarnain Salim (kiri), Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto (kedua kiri) dan Presdir PT Astra International Tbk, Prijono Sugiarto, pada peluncuran Program Pendidikan Vokasi Industri Link and Match SMK dan Industri wilayah Jabar, di Cikarang, Bekasi, Jabar, Jumat (28/7/2017). (ANTARA FOTO/HO/Hilman) ()
Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendukung pemberian insentif bagi dunia industri agar bersedia membantu pendidikan dan pelatihan dalam program vokasi sekolah menengah kejuruan.

"Dunia industri kalau tidak diberi insentif, mereka juga tidak akan mau untuk masuk," kata Deputi IV Kemenko Perekonomian, Rudy Salahuddin, ditemui usai acara peluncuran publikasi Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) di Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan inisiasi insentif tersebut sedang diformulasikan oleh Kementerian Perindustrian. Salah satu usulan yang muncul adalah adanya pengurangan basis pengenaan pajak (tax allowance) bagi industri yang bersedia terlibat.

"Formulasi insentif industri memang belum dibahas secara formal," kata Rudy.

Program vokasi merupakan salah satu bentuk konfigurasi ekonomi berkeadilan yang diinisiasi pemerintah di bidang sumber daya manusia. Melalui vokasi, diharapkan terjadi peningkatan produktivitas tenaga kerja.

Pendidikan dan pelatihan dalam program vokasi tersebut disesuaikan dengan sektor-sektor prioritas, terutama untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja di era ekonomi digital.

"Terutama pekerja di bidang koding dan pemrograman yang memang masih kekurangan, padahal bisnisnya sudah berkembang pesat di Indonesia," ujar Rudy.

Selain meningkatkan produktivitas tenaga kerja, program vokasi juga diharapkan mampu menurunkan persentase lulusan SMK dari total pengangguran di Indonesia yang mencapai 22 persen.

"Kurikulumnya harus diubah lebih banyak yang mata pelajaran produktif dan pemagangan," kata Rudy.

Pewarta: Roberto Calvinantya Basuki
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018