Pengamat dari Lembaga Analisis Pembangunan (LAP) Kota Langsa, Reva Mardiandi di Langsa, Rabu menuturkan, terjadi lonjakan harga jual sayur dan buah yang dipasok dari Brastagi ke sejumlah pasar tradisional di Kota Langsa dan sekitarnya.
"Ini fenomena biasa yang kerap terjadi bila ada suatu peristiwa seperti erupsi Sinabung, maka harga jual buah maupun sayuran naik di pasar," kata dia.
Kenaikan tersebut, lanjut dia, dikarenakan dampak erupsi Sinabung yang menyemburkan debu vulkanik hingga mengenai lahan pertanian di kawasan Tanah Karo, sehingga membuat sejumlah komoditas pertanian di daerah itu terkena dampak debu vulkanik.
"Hampir separuh kebutuhan sayur dan buah masyarakat Kota Langsa dan sekitarnya di pasok dari Tanah Karo. Bila areal pertanian dan perkebunan di sana berdampak erupsi, maka suplai buah dan sayur ke Langsa terhenti. Ini penyebab kenaikan harga," jelas Reva.
Menurutnya, kenaikan harga buah-buahan dan sayuran juga terjadi pada saat erupsi gunung Sibanung tahun lalu. Dimana, permintaan terhadap buah segar dan sayuran di Langsa meningkat, sehingga pedagang lokal memanfaatkannya untuk menaikan harga jual.
Maimunah (51), pedagang sayur di Pasar Langsa mengatakan, untuk saat ini belum ada kenaikan harga. Walau demikian, ia mengaku bila pasokan sayur selama ini datang dari Brastagi dan sekitarnya.
"Belum naik harga sayuran. Kalau letusan Sinabung beberapa waktu lalu memang pasokan terhenti sehingga ada kenaikan harga jual sayuran," ujarnya.
Pewarta: Mukhlis
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018