Pejabat yang mengetahui langsung masalah ini menambahkan bahwa produsen mobil AS itu juga telah meminta Korea Selatan untuk menyuntikan dana ke GM Korea, di mana bank milik negara Korea Selatan juga menjadi pemegang sahamnya.
Sebelumnya GM mengatakan akan menutup satu dari empat pabriknya di Korea Selatan dan menganggarkan biaya penurunan nilai sejumlah 850 juta dolar AS sebagai salah satu bagian dari restrukturasi bisnisnya yang merugi di negara dengan perekonomian terbesar keempat di Asia itu.
Baca juga: Pabrik GM Korsel tutup, Trump salahkan perjanjian dagang
Upaya itu adalah langkah terbaru GM untuk mengedepankan profitabilitas dan inovasi dari penjualan dan volume. Sejak 2015, GM telah keluar dari pasar yang tidak menguntungkan, termasuk Eropa, Australia, Afrika Selatan, dan Rusia.
Selama bertahun-tahun, Korea Selatan menjadi pusat ekspor GM dengan produksi yang pada puncaknya mendekati seperlima produksi global.
Namun, biaya buruh yang meningkat tajam, melemahnya permintaan terhadap sedan yang jadi produk utama GM Korea, dan investasi besar di Tiongkok menurunkan daya saing bisnisnya di Korea Selatan.
Di Korea Selatan sendiri, GM mencatat total kerugian sebesar 1,9 triliun won atau sekitar 1,8 miliar dolar AS antara tahun 2014 hingga 2016.
Dalam beberapa tahun terakhir, GM juga telah menghentikan kegiatan manufakturnya di Australia dan Indonesia, serta secara signifikan merestrukturasi operasinya di Thailand.
Perusahaan tersebut juga mengurangi usahanya untuk menjual mobil di India dan mengubah fasilitas manufaktur di negara tersebut menjadi pusat ekspor, demikian Reuters.
(A026/A011)
Pewarta: -
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018