Wantimpres kumpulkan data pertanian Mamuju

22 Februari 2018 23:09 WIB
Wantimpres kumpulkan data pertanian Mamuju
Arsip: Petani menyiram tanaman sawi di ladang pertanian di Kalukku, Mamuju, Sulawesi Barat, Selasa (18/4/2017). Menurut petani setempat harga sayuran mengalami kenaikan cukup signifikan diantaranya sayur jenis sawi yang naik dari harga Rp500 menjadi Rp1.500 per kilogram di tingkat petani. (ANTARA FOTO/Akbar Tado)
Mamuju (ANTARA News) - Tim Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) melakukan kunjungan ke Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat, dalam rangka mengumpulkan data dan informasi tentang perkembangan sektor pertanian di daerah itu.

Bupati Mamuju Habsi Wahid beserta Wakil Gubernur Sulawesi Barat Enny Anggraeni Anwar, dan Sekretaris Kabupaten Mamuju Tengah Askary menerima kunjungan tim Wantimpres di Mamuju, Kamis.

Sekretaris Wantimpres Mayjen (purn) I Gusti Kompyang Manila dalam sambutannya mengatakan, kunjungan Watimpres di Mamuju merupakan kunjungan pengkajian dan kunjungan kerja.

"Kunjungan tersebut membawa agenda pokok pengumpulan data dan informasi terkait dengan potensi-potensi pertanian dan perikanan di Mamuju," katanya.

Selain itu, tim juga mengadakan kajian-kajian dan tanya jawab langsung kepada pemerintah daerah dan masyarakat untuk mengetahui situasi dan kondisi di lapangan yang nantinya akan disampaikan langsung kepada Presiden Joko Widodo.

"Tugas dan kewajiban kami hanya kepada Presiden, apa yang kami kerjakan, masukan, dan informasi yang kami dapat hanya kami berikan kepada Presiden, bukan kepada menteri dan yang lainnya," katanya.

Bupati Mamuju Habsi Wahid mengatakan, untuk dua tahun terakhir ini pemerintah di Mamuju menitikberatkan pembangunan pada sektor pertanian khususnya program cetak sawah.

"Kemudian peningkatan kualitas kakao karena sesuai hasil survei Provinsi Sulbar masuk kategori lokasi yang cocok untuk penanaman kakao serta budi daya tambak dalam sektor perikanan," katanya.

Ia menyampaikan target pemerintah pada tahun 2021 adalah pengangguran di Mamuju turun hingga dua persen bahkan hingga satu persen melalui peningkatan sektor pertanian dan perikanan.

Pewarta: M.Faisal Hanapi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018